Sejarah Partai
Politik di Indonesia
Ki Hadjar Dewantara
tokoh Tiga Serangkai dan Indische Partij.
Bung Tomo atau Sutomo,
tokoh 10 November 1945, pernah menjadi anggota Sarekat Islam
Buya Hamka sastrawan
Indonesia, sekaligus ulama, ahli filsafat, dan aktivis politik.
Partai politik
adalah organisasi politik yang menjalani ideologi tertentu atau dibentuk dengan
tujuan khusus. Bisa juga di definisikan, perkumpulan (segolongan orang-orang)
yang seasas, sehaluan, setujuan di
bidang politik. Baik yang berdasarkan partai kader atau struktur kepartaian
yang dimonopoli oleh sekelompok anggota partai yang terkemuka. Atau bisa juga
berdasarkan partai massa, yaitu partai politik yang mengutamakan kekuatan
berdasarkan keunggulan jumlah anggotanya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), partai politik berarti perkumpulan yang didirikan untuk
mewujudkan ideologi politik tertentu. Dalam sejarah Indonesia, keberadaan
Partai politik di Indonesia diawali dengan didirikannya organisasi Boedi
Oetomo (BO), pada tahun 1908 di Jakarta oleh Dr. Wahidin
Soediro Hoesodo dkk. Walaupun pada waktu itu BO belum bertujuan ke politik
murni, tetapi keberadaan BO sudah diakui para peneliti dan pakar sejarah
Indonesia sebagai perintis organisasi modern. Dengan kata lain, BO merupakan
cikal bakal dari organisasi massa atau organisasi politik di Indonesia.
Pada masa penjajahan Belanda, partai-partai politik tidak
dapat hidup tentram. Tiap partai yang bersuara menentang dan bergerak tegas,
akan segera dilarang, pemimpinnya ditangkap dan dipenjarakan atau diasingkan.
Partai politik yang pertama lahir di Indonesia adalah Indische Partij yang didirikan pada tanggal 25 Desember 1912, di Bandung.
Dipimpin oleh Tiga Serangkai, yaitu Dr. Setiabudi, Dr. Cipto Mangunkusumo, dan Ki Hadjar Dewantara.
Tujuan partai itu adalah Indonesia lepas dari Belanda. Partai itu hanya berusia
8 bulan karena ketiga pemimpin masing-masing dibuang ke Kupang, Banda, dan
Bangka, kemudian diasingkan ke Belanda.
Deskripsi
Kegiatan para anggota, kader, relawan dan simpatisan partai
politik Indonesia. Beberapa dari mereka berusaha melalui pengajaran pengkaderan
dan pelatihan untuk keberhasilan partainya. Partai politik yang besar memiliki
pengikut yang lebih besar. Akan terlihat anggota partai yang telah mengikuti
pengkaderan dan yang belum. Partai politik diseleksi untuk mengikutii dan
penyelenggaraan Pemilihan Umum, lalu Pemilihan Presiden dan Pemilihan Kepala
Daerah.
Partai politik adalah sarana politik yang menjembatani
elit-elit politik dalam upaya mencapai kekuasaan politik dalam suatu negara
yang bercirikan mandiri dalam hal finansial, memiliki platform atau haluan
politik tersendiri, mengusung kepentingan-kepentingan kelompok dalam urusan
politik, dan turut menyumbang political development sebagai suprastruktur
politik.
Dalam rangka memahami partai politik sebagai salah satu
komponen infrastruktur politik dalam negara, berikut beberapa pengertian menurut pemahaman para tokoh-tokoh mengenai
partai politik tersebut, diantaranya :
Carl J. Friedrich: partai Politik adalah sekelompok manusia
yang terorganisir secara stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan
penguasan pemerintah bagi pemimpin partainya, dan berdasarkan penguasaan ini
memberikan kepada anggota partainya kemanfaatan yang bersifat ideal maupun
materil.
R.H. Soltou: partai Politik adalah sekelompok warga negara yang
sedikit banyaknya terorganisir, yang bertindak sebagai satu kesatuan politik,
yang dengan memanfaatkan kekuasan memilih, bertujuan menguasai pemerintah dan
melaksanakan kebijakan umum mereka.
Sigmund Neumann: partai politik adalah organisasi dari
aktivis-aktivis Politik yang berusaha untuk menguasai kekuasan pemerintah serta
merebut dukungan rakyat atas dasar persaingan melawan golongan-golongan lain
yang tidak sepaham.
Miriam Budiardjo: partai politik adalah suatu kelompok yang
terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan
cita-cita yang sama dengan tujuan memperoleh kekuasaan politik dan merebut
kedudukan politik (biasanya), dengan cara konstitusional guna melaksanakan
kebijakan-kebijakan mereka.
Ideologi politik
Dalam ilmu sosial,
Ideologi politik adalah sebuah himpunan ide dan prinsip yang menjelaskan
bagaimana seharusnya masyarakat bekerja, dan menawarkan ringkasan order
masyarakat tertentu. Ideologi politik biasanya mengenai dirinya dengan
bagaimana mengatur kekuasaan dan bagaimana seharusnya dilaksanakan.
Teori komunis Karl Marx, Friedrich Engels dan pengikut
mereka, sering dikenal dengan marxisme, dianggap sebagai ideologi politik
paling berpengaruh dan dijelaskan lengkap pada abad 20.
Contoh ideologi lainnya termasuk: anarkisme, kapitalisme,
komunisme, komunitarianisme, konservatisme, neoliberalisme, demokrasi kristen,
fasisme, monarkisme, nasionalisme, nazisme, liberalisme, libertarianisme, sosialisme,
dan demokrat sosial.
Ideologi adalah seperangkat tujuan dan ide-ide yang
mengarahkan pada satu tujuan, harapan, dan tindakan. Jadi, ideologi politik
dapat diartikan sebagai seperangkat tujuan dan ide yang menjelaskan bagaimana
suatu rakyat bekerja, dan bagaimana cara mengatur kekuasaan.
Liberalisme
Kebebasan telah muncul sejak adanya manusia di dunia, karena
pada hakikatnya manusia selalu mencari kebebasan bagi dirinya sendiri. Bentuk
kebebasan dalam politik pada zaman dahulu adalah penerapan demokrasi di Athena
dan Roma. Tetapi, kemunculan liberalisme sebagai sebuah paham pada abad akhir
abad 17.
Liberalisme berasal dari kata liberalis yang berarti bebas.
Dalam liberalisme, kebebasan individu, pembatasan kekuasaan raja (pemerintah),
dan persaingan pemilik modal (kapital). Karena itu, liberalisme dan kapitalisme
terkadang dilihat sebagai sebuah ideologi yang sama.
Liberalisme muncul pada abad ke akhir abad 17, berhubungan
dengan runtuhnya feodalisme di Eropa dan dimulainya zaman Renaissance, lalu
diikuti dengan gerakan politik masa Revolusi Prancis. Liberalisme pada zaman
ini terkait dengan Adam Smith, dikenali sebagai liberalisme klasik. Pada masa
ini, kerajaan (pemerintahan) bersifat lepas tangan, sesuai dengan konsep Laissez-Faire.
Konsep ini menekankan bahwa kerajaan harus memberi kebebasan berpikir kepada
rakyat, tidak menghalang pemilikan harta indidvidu atau kumpulan, kuasa
kerajaan yang terbatas dan kebebasan rakyat.
Seruan kebebasan ini dikumandangkan setelah sebelumnya pada
abad 16 dan awal abad 17, Reformasi Gereja dan kemajuan ilmu pengetahuan
menjadikan masyarakat yang tertekan dengan kekuasaan gereja ingin membebaskan
diri dari berbagai ikatan, baik agama, sosial, dan pemerintahan. Menurut Adam
Smith, liberal berarti bebas dari batasan (free from restraint), karena
liberalisme menawarkan konsep hidup bebas dari pengawasan gereja dan raja.
Di Inggris, setelah beberapa kali berlangsung perang
Napoleon, liberalisme kembali berpengaruh dengan bangkitnya Benthamites dan
Mazhab Manchester. Keberhasilan terbesar liberalisme terjadi di Amerika, hingga
menjadi dominan sejak tahun 1776 sampai sekarang. Dengan liberalisme, Amerika
sekarang menjadi sebuah negara yang besar dan dianggap polisi dunia. Di sana
kebebasan dijunjung tinggi karena hak-hak tiap warganya dijamin oleh
pemerintah. Sehingga jangan heran kalau tingkat kompetisi di sana sangat
tinggi.
Kapitalisme
Kapitalisme (capitalism) berasal dari kata kapital
(capital), yang berarti modal. Modal disini maksudnya adalah alat produksi,
seperti tanah dan uang. Jadi, arti kapitalisme adalah ideologi dimana kekuasaan
ada di tangan kapital atau pemilik modal, sistem ekonomi bebas tanpa batas yang
didasarkan pada keuntungan, di mana masyarakat bersaing dalam batasan-batasan
ini.
Menurut cara pandang kapitalisme, setiap individu bukanlah
bagian dari masyarakat, tetapi merupakan suatu pihak yang harus berjuang untuk
kepentingan sendiri. Dalam perjuangan ini, faktor penentunya adalah produksi.
Produsen unggul akan tetap bertahan, dan produsen lemah akan tersingkir.
Kapitalisme berawal pada zaman feodal di Mesir, Babilonia,
dan Kekaisaran Roma. Ahli ilmu sosial menyebut kapitalisme pada zaman ini
sebagai commercial capitalism (kapitalisme komersial). Kapitalisme komersial
berkembang ketika pada zaman itu perdagangan lintas suku dan kekaisaran sudah
berkembang dan membutuhkan sistem hukum ekonomi untuk menjamin keadilan perdagangan
ekonomi yang dilakukan oleh para pedagang, tuan tanah, kaum rohaniwan.
Kapitalisme berlanjut menjadi sebuah hukum dan kode etik
bagi kaum pedagang. Karena terjadi perkembangan kompetisi dalam sistem pasar,
keuangan, dan lain-lain, maka diperlukan hukum dan etika yang relatif mapan.
Para pedagang membuka wacana baru tentang pasar. Setiap membicarakan pasar,
mereka membicarakan tentang komoditas, dan nilai lebih yang akan menjadi
keuntungan bagi pedagang.
Pandangan kaum pedagang dan perkembangan pasar menyebabkan
berubahnya sistem ekonomi feodal yang dimonopoli tuan tanah, bangsawan, dan
rohaniwan. Ekonomi mulai menjadi bagian dari perjuangan kelas menengah, dan
mulai berpengaruh. Periode ini disebut dengan kapitalisme industri. Ada tiga
tokoh yang berpengaruh besar pada periode ini, yaitu Thomas Hobbes, John Locke,
dan Adam Smith.
Thomas Hobbes menyatakan bahwa setiap orang secara alamiah
akan mencari pemenuhan kebutuhan bagi dirinya sendiri. John Locke berpendapat
bahwa manusia itu mempunyai hak milik personalnya. Adam Smith menganjurkan
pasar bebas dengan aturannya sendiri, dengan kata lain, tidak ada campur tangan
pemerintah di dalam pasar. Teori-teori dari para tokoh tersebut semakin
berkembang dengan adanya Revolusi Industri.
Pada perkembangannya, kapitalisme memasuki periode
kapitalisme lanjut, yaitu lanjutan dari kapitalisme industri. Pada periode ini,
kapitalisme tidak hanya mengakumulasikan modal, tapi juga investasi.
Selanjutnya, kapitalis menyadari bahwa pertumbuhan ekonomi tidak hanya berdasarkan
pada faktor produksi, tetapi juga faktor jasa dan kestabilan sistem masyarakat.
Kapitalisme berkembang tidak hanya untuk terus mendapatkan keuntungan, tetapi
juga menjadi lahan pendapatan yang cukup bagi para konsumennya. Tetapi karena
pada prakteknya kapitalisme lebih banyak merugikan kaum kelas bawah, muncullah
sosialisme yang dipelopori oleh Karl Marx.
Sosialisme
Sosialisme adalah paham yang bertujuan mengubah bentuk
masyarakat dengan menjadikan perangkat produksi menjadi milik bersama, dan
pembagian hasil secara merata disamping pembagian lahan kerja dan bahan
konsumsi secara menyeluruh. Dalam sosialisme setiap individu harus berusaha
untuk mendapatkan layanan yang layak untuk kebahagiaan bersama, karena pada
hakikatnya, manusia hidup bukan hanya untuk bebas, tapi juga saling menolong.
Sosialisme yang kita kenal saat ini Sosialisme sebenarnya telah lahir sebelum
dicetuskan oleh Karl Marx. Orang yang pertama kali menyuarakan ide sosialisme
adalah Francois Noel Babeuf, pada abad 18. Kemudian muncul tokoh lain seperti
Robert Owen di Inggris, Saint Simon dan Fourier di Perancis. Mereka mencoba
memperbaiki keadaan masyarakat karena terdorong oleh rasa perikemanusiaan
tetapi tidak dilandasi dengan konsep yang jelas dan dianggap hanya angan-angan
belaka, karena itu mereka disebut kaum sosialis utopis.
Karl Marx juga mengecam keadaan masyarakat di sekelilingnya,
tapi ia menggunakan hukum ilmiah untuk mengamati perkembangan masyarakat, bukan
sekedar harapan dan tuntutan seperti yang dilakukan oleh kaum sosialis utopis.
Marx menamakan idenya sebagai sosialisme ilmiah. Setelah itu, pada abad 19,
sosialisme ilmiah marx diadopsi oleh Lenin, hingga tercipta komunisme.
Komunisme lebih radikal daripada sosialisme, karena dalam komunisme diajarkan
untuk memberontak dan merebut kekuasaan dengan Partai Komunis sebagai
pemimpinya. Inilah yang lebih dikenal sebagai sosialisme sampai saat ini.
Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa setiap
ideologi politik mempunyai dampak besar bagi kehidupan manusia. Dalam sistem
liberalisme dan kapitalisme manusia hidup berkompetisi dalam kebebasan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya, dan negara tidak boleh mencampuri hidup pribadi
warga negaranya, namun di sisi lain, rakyat kelas bawah seringkali menjadi
pihak yang dirugikan. Sedangkan sosialisme lebih mementingkan kesejahteraan
yang merata bagi rakyatnya, dengan mengorbankan hak milik pribadi warga
negaranya.
Demikian Info yang bisa mimin share untuk anda-anda yang mungkin bisa dijadikan sebagai referensi didalam study tugas maupun skripsinya, dan bila ada kekeliruan didalam di isi artikel ini??" mohon untuk memalumi
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Partai_politik_di_Indonesia