Cerita Populer :

Ads

Pos Terbaru

Modernisasi Pesantren (BAB 3)

A.  Model Modernisasi Pendidikan Pesantren
Modernisasi atau inovasi pendidikan pesantren dapat diartikan sebagai upaya untuk memecahkan masalah pendidikan pesantren. Atau dengan kata lain, inovasi pendidikan pesantren adalah suatu ide, barang, metode yang dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang , baik berupa hasil penemuan (invention) maupun discovery, yang digunakan untuk mencapai tujuan atau memecahkan masalah pendidikan pesantren.
Miles mencontohkan inovasi (modernisasi) pendidikan adalah sebagai berikut :

1.      Bidang personalia
Pendidikan yang merupakan bagian dari sistem sosial, tentu menentukan personel sebagai komponen sistem. Inovasi yang sesuai dengan komponen personel misalnya adalah peningkatan mutu guru, sistem kenaikan pangkat, dan sebagainya. 31 Dalam hal ini, pesantren telah di bantu dengan adanya program Beasiswa S1 untuk guru diniyah oleh Departemen Agama.
2.      Fasilitas fisik
Inovasi pendidikan yang sesuai dengan komponen ini misalnya perubahan tempat duduk, perubahan pengaturan dinding ruangan perlengkapan Laboratorium bahasa, laboratorium Komputer, dan sebagainya
3.      Pengaturan waktu
Suatu sistem pendidikan tentu memiliki perencanan penggunaan waktu. Inovasi yang relevan dengan komponen ini misalnya pengaturan waktu belajar, perubahan jadwal pelajaran yang dapat memberi kesempatan siswa/mahasiswa untuk memilih waktu sesuai dengan keperluannya, dan lain sebagainya.

Kurikulum Baru
Menurut Nur Cholis Majid, yang paling penting untuk direvisi adalah kurikulum pesantren yang biasanya mengalami penyempitan orientasi kurikulum. Maksudnya, dalam pesantren terlihat materinya hanya khusus yang disajikan dalam bahasa Arab. Mata pelajarannya meliputi fiqh, aqa’id, nahwu-sharf, dan lain-lain. Sedangkan tasawuf dan semangat keagamaan yang merupakan inti dari kurikulum keagamaan cenderung terabaikan.
Tasawuf hanya dipelajari sambil lalu saja, tidak secara sungguh-sungguh. Padahal justru inilah yang lebih berfungsi dalam masyarakat zaman modern. Disisi lain, pengetahuan umum nampaknya masih dilaksanakan secara setengah-setengah, sehingga kemampuan santri biasanya sangat terbatas dan kurang mendapat pengakuan dari masyarakat umum. Maka dari itu, Cak Nur menawarkan kurikulum Pesantren Modern Gontor sebagai model modernisasi pendidikan pesantren.

B.  Plus Minus Modernisasi Pendidikan Pesantren
Dalam menanggapi gagasan ini, tampak kalangan pesantren terbelah menjadi dua, yaitu pro dan kontra. Adanya kontroversi ini mungkin lebih disebabkan pada perbedaan pendapat mereka tentang bagaimana sikap pesantren dalam menghadapi era globalisasi. Mereka yang pro mengatakan bahwa modernisasi pesantren akan memberi angin segar bagi pesantren. Mereka menganggap bahwa banyak sisi positif yang akan diperoleh dengan modernisasi pendidikan di pesantren. Di antara sisi positif tersebut adalah sebagai berikut:
" 1.      Sebagai bentuk adaptasi pesantren terhadap perkembangan era globalisasi. Hal ini mutlak harus dilakukan agar pesantren tetap eksis.
2.      Sebagai upaya untuk memperbaiki kelemahan dalam sistem pendidikan pesantren."
Sedangkan bagi kalangan pesantren yang tidak setuju dengan gagasan modernisasi berpendapat bahwa gagasan tersebut banyak sisi negatifnya, diantaranya adalah: Modernitas akan merubah cara pandang lama terhadap dunia dan manusia.

Era Globalisasi

Terlepas dari itu semua, perbedaan pendapat yang terjadi telah mendatangkan sisi positif tersendiri bagi pesantren. Hal itu telah membuktikan hadits Nabi Muhammad Saw ”ikhtilafu ummati rahmatun” yang artinya ”perbedaan pendapat dalam umatku adalah rahmat”. Diantara manfaat dari perbedaan pendapat dalam masalah ini adalah: Melahirkan banyak pesantren yang bervariasi. Banyak pesantren yang memiliki ciri khas masing-masing. Ini memberikan banyak pilihan kepada calon santri dalam menentukan pesantren yang sesuai dengan bakat, minat serta cita-citanya.
Lahirnya santri yang beraneka ragam. Hal ini mengubur paradigma bahwa santri hanya mampu di bidang agama saja. Saat ini, banyak sekali santri yang ahli di bidang pengetahuan umum

Rumusan Masalah ( BAB 2)

Setelah sebelumnya menjelaskan mengenai Latar Belakang  Pembahasan Umum mengenai Pesantren sebagai BAB pertama ,untuk selanjutnya membahas mengenai Rumusan-rumusannya.
1.      Apa pengertian pesantren (definisi) ?
2.      Apa saja macam-macam pesantren?
3.      Bagaimana dinamika pesantren mulai ada hingga sekarang?
4.      Bagaimana system pendidikan pesantren?
5.      Apa saja dan bagaimana model pendidikan dalam proses modernisasi system pendidikan pesantren?
6.      Apa pengaruh modernisasi system pendidikan pesantren terhadap eksistensi pesantren itu sendiri

A.Pengertian Pesantren

A. Pengertian Pesantren Secara bahasa, kata pesantren berasal dari kata santri dengan awalan pe- dan akhiran -an (pesantrian) yang berarti tempat tinggal para santri. Sedangkan kata santri sendiri berasal kata “sastri”, sebuah kata dari bahasa sansekerta yang artinya melek huruf atau bahasa yang umum kita ketahui adalah awam. Dalam hal ini menurut Nur Cholis Majid agaknya didasarkan atas kaum santri adalah kelas literary bagi orang jawa yang berusaha mendalami agama melalui kitab-kitab bertulisan dan berbahasa Arab. Ada juga yang mengatakan bahwa kata santri berasal dari bahasa Jawa, dari kata “cantrik”, yang berarti seseorang yang selalu mengikuti seorang guru kemana guru itu pergi menetap. Sedangkan secara istilah, Husein Nasr mendefinisikan pesantren dengan sebutan dunia tradisional Islam. Maksudnya, pesantren adalah dunia yang mewarisi dan memelihara kontinuitas tradisi Islam yang dikembangkan ulama’ (kiai) dari masa ke masa, tidak terbatas pada periode tertentu dalam sejarah Islam. Di Indonesia, istilah pesantren lebih populer dengan sebutan pondok pesantren. Lain halnya dengan pesantren, pondok berasal dari bahasa Arab funduq, yang berarti hotel, asrama, rumah, dan tempat tinggal sederhana.Dari terminology diatas, mengindikasikan bahwa secara kultural pesantren lahir dari budaya Indonesia. Mungkin dari sinilah Nur Cholis Majid berpendapat bahwa secara historis, pesantren tidak hanya mengandung makna keislaman, tetapi juga makna keaslian Indonesia. Sebab, memang cikal bakal lembaga pesantren sebenarnya sudah ada pada masa Hindu-Budha, dan Islam tinggal meneruskan, melestarikan, dan mengislamkannya.

B.Dinamika Pesantren
Pengajaran TTradisional
Pengajaran Modern
Dalam perspektif sejarah, lembaga pendidikan yang terutama berbasis di pedesaan ini telah mengalami perjalanan sejarah yang panjang, sejak sekitar abad ke-18 bahkan ada yang mengatakan sejak abad ke-13. Beberapa abad kemudian penyelenggaraan pendidikan ini semakin teratur dengan munculnya tempat-tempat pengajian. Bentuk ini kemudian berkembang dengan pendirian tempat-tempat menginap bagi para pelajar (santri), yang kemudian disebut pesantren.Pesantren pertama didirikan oleh Syekh Maulana Malik Ibrahim.Meskipun bentuknya masih sangat sederhana, pada waktu itu pendidikan pesantren merupakan satu-satunya lembaga pendidikan yang terstruktur. Sehingga pendidikan ini dianggap sangat bergengsi. Di lembaga inilah kaum muslimin Indonesia mendalami doktrin dasar Islam, khususnya menyangkut praktek kehidupan keagamaan. Lembaga ini semakin berkembang pesat dengan adanya sikap non kooperatif para ulama terhadap kebijakan “politik etis” pemerintah kolonial Belanda dengan memberikan pendidikan modern, termasuk budaya barat. Namun pendidikan yang diberikan sangat terbatas, hanya sekitar 3% penduduk Indonesia. Berarti sekitar 97% penduduk Indonesia buta huruf. Sikap para ulama tersebut dimanifestasikan dengan mendirikan pesantren di daerah-daerah yang jauh dari kota untuk menghindari intervensi Belanda serta memberi kesempatan kepada rakyat yang belum mendapat pendidikan. Pada tahun 1860-an, jumlah pesantren mengalami peledakan jumlah yang sangat signifikan, terutama di Jawa yang diperkirakan 300 buah. Perkembangan tersebut ditengarai berkat dibukanya terusan Suez pada 1869 sehingga memungkinkan banyak pelajar Indonesia mengikuti pendidikan di Mekkah. Sepulangnya ke kampung halaman, mereka membentuk le,baga pesantren di daerahnya masing-masing. Pada era 1970-an, pesantren mengalami perubahan yang sangat signifikan yang tampak dalam beberapa hal. Pertama, peningkatan secara kuantitas terhadap jumlah pesantren. Tercatat di Departemen Agama, bahwa pada tahun 1977, ada 4.195 pesantren dengan jumlah santri sebanyak 667.384 orang. Jumlah tersebut meningkat menjadi 5.661 pesantren dengan 938.397 orang santri pada tahun 1981. kemudian jumlah tersebut menjadi 15.900 pesantren dengan jumlah santri sebanyak 5,9 juta orang pada tahun 1985 menyangkut penyelenggaraan pendidikan. Perkembangan bentuk-bentuk pendidikan di pesantren tersebut diklasifikasikan menjadi empat, yaitu:
1. Pesantren yang menyelenggarakan pendidikan formal dengan menerapkan kurikulum nasional, baik yang hanya memiliki sekolah keagamaan maupun yang juga memiliki sekolah umum. Seperti Pesantren Denanyar Jombang, Pesantren Darul Ulum Jombang, dan lain-lain.
2. Pesantren yang hanya mengajarkan ilmu-ilmu pengetahuan agama dalam bentuk Madrasah Diniyah, seperti Pesantren Lirboyo Kediri, Pesantren Ploso Kediri, Pesantren Sumber Sari Kediri, dan lain sebagainya.
3. Pesantren yang hanya sekedar manjadi tempat pengajian, seperti Pesantren milik Gus Khusain Mojokerto. Pesantren yang menyelenggarakan pendidikan keagamaan dalam bentuk Madrasah dan mengajarkan ilmu-ilmu pengetahuan umum meski tidak menerapkan kurikulum nasional. Dengan kata lain, ia mengunakan kurikulum sendiri. Seperti
Pesantren Modern Gontor Ponorogo, dan Darul Rahman Jakarta. kurikulum sendiri. Seperti Pesantren Modern Gontor Ponorogo, dan Darul Rahman Jakarta. Perkembangan akhir-akhir ini menunjukkan bahwa beberapa pesantren ada yang tetap berjalan meneruskan segala tradisi yang diwarisinya secara turun temurun, tanpa ada perubahan dan improvisasi yang berarti, kecuali sekedar bertahan. Namun ada juga pesantren yang mencoba mencari jalan sendiri, dengan harapan mendapatkan hasil yang lebih baik dalam waktu singkat. Pesantren semacam ini adalah pesantren yang kurikulumnya berdasarkan pemikiran akan kebutuhan santri dan masyarakat sekitarnya.
Meskipun demikian, semua perubahan itu, sama sekali tidak mencerabut pesantren dari akar kulturnya. Secara umum pesantren tetap memiliki fungsi-fungsi sebagai:
(1) Lembaga pendidikan yang melakukan transfer ilmu-ilmu pengetahuan agama (tafaqquh fi addin) dan nilai-nilai islam (Islamic values).
(2) Lembaga keagamaan yang melakukan kontrol sosial (social control).
(3) Lembaga keagamaan yang melakukan rekayasa sosial (Social engineering). Perbedaan-perbedaan tipe pesantren diatas hanya berpengaruh pada bentuk aktualisasi peran-peran ini.

Latar Belakang Pembahasan Umum Pesantren

A.  Latar Belakang Masalah
Pesantren merupakan salah satu jenis pendidikan Islam Indonesia yang bersifat tradisional untuk mendalami ilmu agama Islam dan mengamalkan sebagai pedoman hidup keseharian. Pesantren telah ada sejak puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu, serta telah menjangkau hampir seluruh lapisan masyarakat muslim. Pesantren telah diakui sebagai lembaga pendidikan yang telah ikut mencerdaskan kehidupan bangsa. Pada masa kolonialisme berlangsung, pesantren merupakan lembaga pendidikan agama yang sangat berjasa bagi masyarakat dalam mencerahkan dunia pendidikan dan tidak sedikit pula pemimpin bangsa yang ikut memproklamirkan kemerdekaan bangsa ini adalah alumni yang pernah belajar di pesantren.
Seperti halnya : Imam Bonjol, Pangeran Diponegoro, KH.Akhmad Dahlan ,KH Hasyim Asy’ari,KH. Wahid Hasyim,KH. Wahab Hasbulloh,KH.Anwar Musaddad Ulama Pejuang dari Garut,Bung Tomo,Dll
Namun, kini reputasi pesantren tampaknya dipertanyakan oleh sebagian masyarakat Muslim Indonesia. Mayoritas pesantren masa kini terkesan berada di menara gading, elitis, jauh dari realitas social. Problem sosialisasi dan aktualisasi ini ditambah lagi dengan problem keilmuan, yaitu terjadi kesenjangan, alienasi /keterasingan dan differensiasi (pembedaan) antara keilmuan pesantren dengan dunia modern. Sehingga terkadang lulusan pesantren kalah bersaing atau tidak siap berkompetisi dengan lulusan umum dalam urusan profesionalisme di dunia kerja.
Dunia pesantren dihadapkan kepada masalah-masalah globalisasi, yang dapat dipastikan mengandung beban tanggung jawab yang tidak ringan bagi pesantren.
Semakin disadari, tantangan dunia pesantren semakin besar dan berat dimasa kini dan mendatang. Paradigma “mempertahankan warisan lama yang masih relevan dan mengambil hal terbaru yang lebih baik” perlu direnungkan kembali. Pesantren harus mampu mengungkai secara cerdas problem kekinian /masa kini kita dengan pendekatan-pendekatan kontemporer. Disisi lain, modernitas, yang menurut beberapa kalangan harus segera dilakukan oleh kalangan pesantren, ternyata berisi paradigm dan pandangan dunia yang telah merubah cara pandang lama terhadap dunia itu sendiri dan manusia.
Dalam konteks yang dilematis ini, pilihan terbaik bagi insane pesantren adalah mendialogkannya dengan paradigma dan pandangan dunia yang telah diwariskan oleh generasi pencerahan Islam. Maksudnya, insani pesantren perlu memosisikan warisan masa lalu sebagai “teman dialog” bagi modernitas dengan segala bentuk kemajuan yang ada. Mereka harus membaca khazanah lama dan baru dalam frame yang terpisah. Masa lalu hadir atau dihadirkan dengan terang dan jujur, lalu dihadapkan dengan kekinian. Boleh jadi masa lalu tersebut akan tampak “basi” dan tak lagi relevan, namun tak menutup kemungkinan masih ada potensi yang dapat dikembangkan untuk zaman sekarang.

Salah satu hal yang perlu dimodifikasi adalah system pendidikan pesantren. System pembelajaran tradisional, yaitu sorogan, bandongan, balaghan, atau halaqah seharusnya mulai diseimbangkan dengan system pembelajaran modern. Dalam aspek kurikulum juga seharusnya kalangan pesantren berani mengakomodasi dari kurikulum kepemerintahan.


Pasang Scroll Back To Top dengan efek memantul

Pada dasarnya tidak ada yang aneh dengan tips kali ini,hanya saja untuk review ulang mengenai fungsi scroll pada sebuah blog,maka tidak salahnya juga sis dan bro mencoba scroll up yang satu ini barsang kali aja belum pernah melihatnya wekawekaweka,,,
seperti yang kita ketahui juga scroll memiliki fungsi untuk menggulir secara otomatis ketitik awal sebuah halaman web dengan efektif.dan hal itu bisa dikatakan penting gak penting ,dikatakan penting karena kita tidak merasa kerepotan ataupun kesusahan bilamana ingin mengembalikan halaman sebuah web/blog ketitik awal secara efektif dengan singkat.tidak penting atau lebih halusnya lagi tidak terlalu penting dikarenakan kita masih bisa menggunakan secara manual cursor mouse /touch board pada USB dekstop ..namun itu kembali kepada selera anda masing-masing,dan  mungkin hal tersebut bisa anda persepsikan sendiri2 ?”yang pasti  menurut mimin sendiri,menggunakan scroll-back to top sangatlah efisien ,apalagi kalo kita sedang enak-enaknya membaca artikel orang lain dan isi dari artikel tersebut menerangkan soal pasangan muda yang baru menikah dan bulan madu di pulau bali eummm... cut..cut ...

kembali lagi ke pembahasan awal,.
Mengenai scroll yang ingin mimin share sama agan2 ini tentunya berbeda dengan  HCK orang lain,dan yang membedakan  Scroll yang mimin share ini mempunyai Efek bounce artinya efek seperti bola memantul ,sangat lah unik untuk dipasang di blog agan+sis dan tentunya gambar scroll bawaan bisa di ganti sesuai selera masing2 ,daripada penasaran langsung saja ke TKW ??’ TKP maksudnya...
1.seperti biasa buka blog milik anda
2.Buka Layout /Tata letak tambah Wiget baru pada HTML/javascrift
3.kemudian Tempel/Paste  code dibawah ini ke widget tersebut
<style type='text/css' scoped='scoped'>
#BounceToTop{position:fixed; bottom:0px; right:3px; cursor:pointer;display:none}
</style>
<div id='BounceToTop'><img alt='Back to top' src='https://3.bp.blogspot.com/--WmtA25uBxI/VjT3d-d3jBI/AAAAAAAAAm0/OC8EnVt6NCY/s200/scrols%2Bcopy.png'/></div>
4.untuk sementara simpan dan buka ke Edit HTML
Cari code </head> dan tempelkan code dibawah ini tepat diatas kode tesebut
<script type='text/javascript'>
$(function() { $(window).scroll(function() { if($(this).scrollTop()>100) { $('#BounceToTop').slideDown(200); } else { $('#BounceToTop').slideUp(300); } });
$('#BounceToTop').click(function() { $('body,html').animate({scrollTop:0},800) .animate({scrollTop:25},200) .animate({scrollTop:0},150) .animate({scrollTop:10},100) .animate({scrollTop:0},50); }); });
</script>
5.Simpan kemudian lihat hasilnya,jika penempatan kodenya benar maka akan sesuai dengan harapan anda

NB:
*Untuk penambahan kode agar tidak mengalami fungsi error ,anda tinggal tambahkan framework jquery pada Template yang belum ada jquery bawaan maka paste kode dibawah ini tepat diatas kode </head>, namun jika sudah ada lewati saja dan cukup dua kode diatas yang digunakan.

<script type='text/javascript' src='http://ajax.googleapis.com/ajax/libs/jquery/1.8.3/jquery.min.js'/>
* untuk mengganti gambar scroll bawaan ,anda cari yang code berwarna  merah diatas lalu ganti dengan link code gambar yang didownload dengan ukuran 48x48 /sesuaikan dengan ukuran yang anda inginkan

Good Luck ...!!!

Unsur dan peran kebudayaan islam

Unsur Dan Peran Kebudayaan Islam

A.     Unsur pokok kebudayaan Islam
1.      Potensi perekonomian
2.      Sistem politik
3.      Tradisi-tradisi yang menyangkut tingkah laku dan sopan santun
4.      Perbendaharaan ilmu pengetahuan dan kesenian
Perkembangan Perkembangan dan kemajuan kebudayaan dan kemajuan kebudayaan didukung oleh beberapa faktor, seperti faktor geografis, ekonomi psilogis, bahasa dan pendidikan. Faktor kehancuran dan kemunduran suatu kebudayaan ialah rusaknya moral, pemikiran, keburukan hukum dan perundang-undangan, kezaliman dan kemiskinan, dan hilangnya pemimpin yang ikhlas serta murni.



Kebudayaan Islam timbul setelah didahului oleh serentetan kebudayaan manusia dan akan diiringi pula oleh serentetan kebudayaan setelahnya.
B.    Peran Kebudayaan Islam
Peranan kebudayaan Islam dalam sejarah kemajuan dan pewrkembangan kemanusiaan:
1.Kebudaan Islam berdiri tegak diatas dasar aqidah Tauhid
Kebudayaan Islamlah yang pertama-tama mengajarkan ke Esaan Allah, tiada sekutu bagi-Nya baik dari segi Kemaha Bijaksanaan-Nya dan Kemaha Kuasaan-Nya atas segala mahluk. Ajaran Islam tentang ketauhidan Allah di segala segi ini berdampak besar dan penting bagi pengangkatan harkat dan martabat manusia, membebaskan rakyat dunia dari imperialisme dan kolonialisme raja-raja, kaum bangsawan, kaum penguasa Negara dan penguasa keagamaan, tentunya juga membawa kebahagiaan bagi semua kalangan.
Aqidah tauhid juga memberi pengaruh perbaikan hubungan antara penguasa dengan rakyatnya dan senantiasa mengarakan pandangan hanya tertuju kepada Allah SWT, pencipta alam semesta ini.
Ajaran Islam telah merevolusi kebudayaan-kebudayaan berhala, baik yang ada sebelum maupun sesudahnya. Islam seratus persen tidak menyukai dan tidak mentolerir apa saja yng berbau syirik atau penyembahan berhala. Islam tidak membenarkan pembuatan patung-patung para pembesar, para raja dan orang-orang tersohor lainnya, tak terkecuali patung para Nabi dan Rasul Allah sendiri.
Telah banyak para peneliti kesenian Islamiyah mengakui atau menyadari adanya kesatuan atau kesamaan corak dan cita seni masyarakat Islam yang terdiri dari berbagai bangsa dan iklim,sepeti kesenian masyarakt Islam Andalusia/ Spanyol, seni  tenun masyarakat Mesir, seni logam masyarakat Iran, dan lain sebagainya.
2.Kebudayaan Islamiyah adalah terletak pada watak dan sasarannya yang selalu menjalar dalam prikemanusiaan, disamping terletak pada wawasannya yang bersifat internasional dan universal.
Al-Qur’an sebagai sumber utama dan pedoman Islam, telah menyatakan kesamaan dan kesatuan manusia di dalam kebhinekaan keturunan, suku, ras dan bangsa[1]. Kalau kebudayaan-kebudayaan sebelum dan sesudah Islam itu mengukur kemajuan dan kemundurannya dengan standar atau ukuran local, maka kebudayaan Islam mengukur kemajuan dan kemundurannya dengan standar kemanusiaan.
Jika tokoh-tokoh kebudayaan  sebelum dan sesudah Islam dianggap oleh masyaraktnya sebagai pendekar-pendekar bangsa, suku, atau ras tertentu, dalam local tertentu, maka kehadiran ulama-ulama Islam semisal Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’i, Imam Hambali, dan lain sebagainya merupakan pahlawan-pahlawan kemanusiaan pada umumnya.
3.Kebudayaan Islam  menempatkan prinsip-prinsip sebagai fondasi bagi semua system dan sub-sub sistemnya.
Unsur moral itu menjiwai serta mendasari sistem pemerintahan, ilmu pengetahuan, perundang-undangan, etika perang, pergaulan damai,system perekonomian, dan masih banyak lagi.
Pengutamaan akhlaq dalam keseluruhan kebudayaan Islamiyah sudahlah terang menjadi cciri kelebihan dan ketinggiannya dibandingkan kebudayaan lain, baik yang sebelum maupun sesudah kebudayaan Islam. Pengutamaan unsur moral ini juga membuat kebudayaan Islam itu sendiri menjadi satu-satunya kebudayaan dunia yang mampu menjamin kebahagiaan sepanjang masa. Itu menjadi hal yang sangat luar biasa yang tidak dijanjikan oleh kebudayaan yang selain Islam.
4.Kebudayaan Islamiyah mempercayai ilmu pengetahuan yang berdasarkan kebenaran,dan bahwa kebudayaan ini berpusat pada aqidah yang murni.
Ia tertuju pada akal dan hati manusia sekaligus, sehingga membekas di dalam jiwa dan pikiran pada waktu yang sama.
Hanya sistem kebudayaan Islamlah yang memiliki cirri-ciri ini dan mampu menumbuhkan suatu sistem kenegaraan yang bersendikan prinsip-prinsip kebenaran dan dan keadilan yang diajarkan agama sesuai dengan aqidahnya.
Ia tidak hanya membangun dan memajukan Negara dan pemerintahan, lalu meruntuhkan kebuyaan Ia tidak hanya membangun dan memajukan Negara dan pemerintahan, lalu meruntuhkan kebuyaan pada umunya. Namun sebaliknya ia mampu membangun dan memajukan kedua-duannya secara seerentak dan terpadu dengan agama sebagai dasar dari segala dasarnya.
Beberapa bukti yakni dari Msajid Kordova, Masjid Bagdad, Masjid Kairo, Masjid Damaskus, telah memancar cahaya benderang ilmu pengetahuan menyinari semua ufuk dunia. Kebudayaan Islam lah yang satu-satunya kebudayaan yang sangat anti sekalarisme berikut segala akar dan cabangnya. Kebudayaan Islam anti dichotomisme
5.Dalam ajaran Islam dikenal toleransi keagamaan yang mengagumkan serta mendapat fondasi kebudayaan.
Orang yang tidak mempercayai suatu agama dan tidak mempercayai adanya Tuhan tentulah tidak aneh bila dia memandang sama semua agama, dan menyamaratakan semua penganut agama-agama yang ada. Sebaliknya yang mengagumkan ialah adanya manusia-manusia yang menganut agama hak (Agama Islam), dimana aqidahnya merupakan sebaik-baik aqidah, diperbolehkan berperang, tetapi masih memilki dan mengembangkan kebudayaannya yang penuh toleransi terhadap para penganut agama-agama lain.
Belum didapati dalam sejarah dunia suatukebudayaan yang bersendikan agama mampu menumbuhkan sikap dan sifat toleran,adil, dan penuh kasih dan berprikemanusiaa, selain kebudayaan yang berdasarkan dinulul Islam.
Dari 5 poin  di atas tersebut sudah membuktikan ketinggian kebudayaan Islam dibandingkan dengan semua kebudayaan yang pernah dan akan ada. Semua manusia yang beragama yang memiliki jiwa merdeka dan akal sehat sudah mendapat kesejukan dan ketenangan hati selama kebudayaan Islam jaya dahulu.
Selama masa-masa kejayaan itu, semua manusia merasakan adanya keadilan hukum,  keadilan penguasan Islam. Mereka mendapat pengarahan, pendidikan, pengajaran dan kebahagiaan dari kebudayaan Islam.
Orang yang kuat akan menindas orang yang lemah, begitulah tingkah-laku orang-orang kuat terhadap orang yang lemah. Bukan hanya di zaman sekarang, melainkan di sepanjang sejarah manusia di muka bumi ini. Yang tidak berkelakuan begitu hanyalah umat Islam, sekalipun di masa-masa mereka berkuasa dan berkebudayaan jaya dahulu.
Pada zaman itu, mnanusia ummat dan kebudayaan Islam membimbing manusia, tanpa membeda-bedakan golongan yang kuat dari golongan yang lemah dan tanpa meremehkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki masyarakat Barat atau Timur.

KESIMPULAN:

" Keterkaitan Kebudayaan Islam dengan Kebahagiaan Ummat sangat berpengaruh bagi kehidupan ummat manusia, terutama dalam kebahagiaan ummat. Al-Qur’an sebagai sumber utama dan pedoman Islam, telah menyatakan kesamaan dan kesatuan manusia di dalam kebhinekaan keturunan, suku, ras dan bangsa, ini berpengaruh dalam ketentraman ummat dan juga kebahagiaan ummat.."

Sistem partai politik

Pagi Guy's Berjumpa ria lagi sama Mimin yang suka usil ini ,,BTW  "Baso Tuh Wenak brooo" sekedar berbagi sekaligus ngisi halaman ini biar cepet penuh hehe mimin akan share lagi mengenai kelanjutan pembahasan yang kemarin-kemarin  sempet terpotong "mungkin karena ketunduhan kali ya ?" Dan kalo tidak salah tentang Sejarah/awal mula partai politik di indonesia dan mudah-mudahan dengan artikel yang mimin share untuk sist dan juga agan-agan ada manfaatnya amin...!!
tanpa harus panjang lebar lagi mungkin mimin kangsung ke TKP saja...!!

Sitem dan klarifikasi partai politik

Sistem satu partai / Sistem partai tunggal
Dalam system ini terdapat dua variasi :
Pertama, di Negara tersebut hanya terdapat satu partai yang boleh hidup dan berkembang.
Kedua , partai tunggal mendominasi kehidupan kepartaian, tidak ada suasana bersaing karena partai lainnya harus menerima kepemimpinan dari partai tersebut.
Beberapa Negara baru, terutama di Negara Afrika, juga mengambil system partai tunggal. Pilihan mereka didasarkan pertimbangan perlu adanya Integrasi Nasional yang kuat. Pada umumnya Negara – Negara baru mengalami ancaman perpecahan karena masalah golongan, suku, ras dan agama yang sangat berbeda dan saling bersaing. Diharapkan masalah perpecahan dan perbedaan dapat diatasi bila ada partai politik yang kuat serta dominant, karena di kuatirkan dengan tidak adanya partai yang kuat maka mudah terjadi perpecahan yang dapat mengancam kelangsungan hidup berbangsa. Dilain pihak, dengan system satu partai yang kuat dapat mematikan aspirasi dari kelompok-kelompok kecilyang terjelma dalam partai-partai kecil. Dengan kata lain aspirasi mereka dikuatirkan akan tenggelam karena dominasi partai besar tersebut.
Giovanni Sartori, seorang pakar studi partai politik menegaskan bahwa tipe partai tunggal tidak bias di masukkan dalam kategori system kepartaian, karena suatu system pada dasarnya membutuhkan lebih dari satu unit untuk dapat bekerja sebagai system.

Sistem dua partai
Pengertian dua partai merujuk pada 3 kemungkinan :
memang hanya dua partai besar yang mendominasi sementara partai-partai lain terlalu kecil untuk memiliki signifikansi politik
Adanya dua partai dimana salah satu berperan sebagai partai berkuasa sedangkan yang lain menjadi oposisi secara bergantian.
Adanya satu partai dominant yang biasanya memerintah sendiri dengan sebuah partai lain yang selalu menjadi kekuatan oposan.
Negara-negara yang terkenal dengan system dua partai ialah Inggris (dengan partai konservafatif dan partai buruh) dan Amerika Serikat (dengan partai Republik dan Partai Demokrat). Sistem dua partai di Inggris di anggap paling ideal. Sistem dua partai dapat berjalan di Inggris karena didukung oleh beberapa factor di antaranya masyarakat yang homogen, tradisi politik yang sudah berakar sebagai dasar budaya politik Inggris serta pengawasan terhadap aturan permainan politik sebagai consensus masyarakat yang harus di taati oleh segenap lapisan masyarakat.
Sistem dua partai biasanya dilaksanakan dengan pemilihan yang berdasarkan atas system simple majority di mana setiap daerah pemilihan hanya diwakili oleh satu wakil.
Kekuatan Sistem dua partai adalah memudahkan terbentuknya integrasi nasional, karena partai yang kecil lebih cenderung bergabung dengan salah satu partai yang dominan jika partai yang besar itu merasa perlu mendapatkan dukungan tambahan, atau bergabung dengan partai kecil lain (misalnya Partai Liberal dan Partai Sosial Demokrat di Inggris yang membentuk koalisi yang disebut ALLIENCE). Keuntungan lain adalah adanya pengawasan (control) yang terus menerus dari partai oposisi.
Kelemahan dari system ini adalah memudahkan timbulnya polarisasi antara partai yang berkuasa dan partai yang beroposisi. Bahaya ini terutama bias muncul di Negara-negara yang kadar consensus nasionalnya masih rendah, seperti di banyak Negara dunia ketiga.

Sistem multi partai
Pengertian sistem banyak partai menunjuk adanya lebih dari dua partai. Negara-negara seperti Belanda, Belgia dan Norwegia menjalankan sistem multi partai sejak lama.
Dalam pelaksanaanya, perlu dibentuk pemerintahan koalisi dari beberapa partai karena tidak ada partai yang cukup kuat untuk membentuk suatu pemerintahan yang mandiri.
Adakalanya usaha membentuk pemerintah koalisi mengalami kegagalan karena partai-partai yang berupaya membentuk pemerintah koalisi tidak mencapai persetujuan.
Sistem banyak partai ini sering ditemukan dalam Negara-negara yang memakai system pemilihan berdasarkan perwakilan berimbang (proportional representation). Sistem ini memberi kesempatan kepada partai kecil untuk memenangakan beberapa kursi.
Partai kecil dapat menarik keuntungan jika dapat membentuk pemerintahan koalisi. Secara proporsional mereka dapat ikut menentukan terbentuknya pemerintah yang akan membuat kebijakan umum.
Kelemahan sistem banyak partai yang paling utama adalah bahwa banyaknya partai yang merupakan wakil kelompok dan golongan menyulitkan terbentuknya konsensus nasional.
Dari pembahasan system kepartaian di atas dapat kita tarik beberapa kesimpulan :
Masing-masing system punya kelemahan dan kekuatan.
Masing-masing system menuntut terpenuhinya beberapa prasyarat agar system tersebut dapat berjalan dengan baik di suatu Negara.
Setiap Negara mempunyai latar belakang sejarah dan tradisi politik yang sangat berpengaruh dalam pemilihan system kepartaian Negara.
Banyak Negara baru, termasuk Indonesia, pernah mengalami masa kepartaian dengan berbagai bentuk dan variasinya.
Dengan kata lain system kepartaian selalu berkembang sesuai kebutuhan dan tuntutan masyarakat. dan dapat dikatakan bahwa pembangunan politik biasanya diikuti oleh perkembangan dari Sistym kepartaianya .  .



" Ok mba +mas bro sekian dulu pembahsan kali ini , mudah-mudahan dengan info tersebut mba maupun mas broo bisa memahami bagaimana sistem didalam kepartaiya disuatu pemerintahan., walaupun mimin sendiri gak ngerti mengenai hal tersebut,, yang pasti mimin hanya ingin berbagi informasi dari pengetahuan yang mungkin mas+mba bro butuhkan untuk dijadikan sebagai Referensi studynya..
dan mimin gak memungut biaya dari mas+mba bro ,alias Gratiss wekawekaweka...!!"


Sejarah partai politik di indonesia

Sejarah Partai Politik di Indonesia

Ki Hadjar Dewantara tokoh Tiga Serangkai dan Indische Partij.
Bung Tomo atau Sutomo, tokoh 10 November 1945, pernah menjadi anggota Sarekat Islam
Buya Hamka sastrawan Indonesia, sekaligus ulama, ahli filsafat, dan aktivis politik.
Partai politik adalah organisasi politik yang menjalani ideologi tertentu atau dibentuk dengan tujuan khusus. Bisa juga di definisikan, perkumpulan (segolongan orang-orang) yang seasas, sehaluan, setujuan di bidang politik. Baik yang berdasarkan partai kader atau struktur kepartaian yang dimonopoli oleh sekelompok anggota partai yang terkemuka. Atau bisa juga berdasarkan partai massa, yaitu partai politik yang mengutamakan kekuatan berdasarkan keunggulan jumlah anggotanya.



Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), partai politik berarti perkumpulan yang didirikan untuk mewujudkan ideologi politik tertentu. Dalam sejarah Indonesia, keberadaan Partai politik di Indonesia diawali dengan didirikannya organisasi Boedi Oetomo (BO), pada tahun 1908 di Jakarta oleh Dr. Wahidin Soediro Hoesodo dkk. Walaupun pada waktu itu BO belum bertujuan ke politik murni, tetapi keberadaan BO sudah diakui para peneliti dan pakar sejarah Indonesia sebagai perintis organisasi modern. Dengan kata lain, BO merupakan cikal bakal dari organisasi massa atau organisasi politik di Indonesia.
Pada masa penjajahan Belanda, partai-partai politik tidak dapat hidup tentram. Tiap partai yang bersuara menentang dan bergerak tegas, akan segera dilarang, pemimpinnya ditangkap dan dipenjarakan atau diasingkan. Partai politik yang pertama lahir di Indonesia adalah Indische Partij yang didirikan pada tanggal 25 Desember 1912, di Bandung.
Dipimpin oleh Tiga Serangkai, yaitu Dr. Setiabudi, Dr. Cipto Mangunkusumo, dan Ki Hadjar Dewantara. Tujuan partai itu adalah Indonesia lepas dari Belanda. Partai itu hanya berusia 8 bulan karena ketiga pemimpin masing-masing dibuang ke Kupang, Banda, dan Bangka, kemudian diasingkan ke Belanda.



Deskripsi
Kegiatan para anggota, kader, relawan dan simpatisan partai politik Indonesia. Beberapa dari mereka berusaha melalui pengajaran pengkaderan dan pelatihan untuk keberhasilan partainya. Partai politik yang besar memiliki pengikut yang lebih besar. Akan terlihat anggota partai yang telah mengikuti pengkaderan dan yang belum. Partai politik diseleksi untuk mengikutii dan penyelenggaraan Pemilihan Umum, lalu Pemilihan Presiden dan Pemilihan Kepala Daerah.

Partai politik adalah sarana politik yang menjembatani elit-elit politik dalam upaya mencapai kekuasaan politik dalam suatu negara yang bercirikan mandiri dalam hal finansial, memiliki platform atau haluan politik tersendiri, mengusung kepentingan-kepentingan kelompok dalam urusan politik, dan turut menyumbang political development sebagai suprastruktur politik.
Dalam rangka memahami partai politik sebagai salah satu komponen infrastruktur politik dalam negara, berikut beberapa pengertian menurut pemahaman para tokoh-tokoh mengenai partai politik tersebut, diantaranya :
Carl J. Friedrich: partai Politik adalah sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan penguasan pemerintah bagi pemimpin partainya, dan berdasarkan penguasaan ini memberikan kepada anggota partainya kemanfaatan yang bersifat ideal maupun materil.
R.H. Soltou: partai Politik adalah sekelompok warga negara yang sedikit banyaknya terorganisir, yang bertindak sebagai satu kesatuan politik, yang dengan memanfaatkan kekuasan memilih, bertujuan menguasai pemerintah dan melaksanakan kebijakan umum mereka.
Sigmund Neumann: partai politik adalah organisasi dari aktivis-aktivis Politik yang berusaha untuk menguasai kekuasan pemerintah serta merebut dukungan rakyat atas dasar persaingan melawan golongan-golongan lain yang tidak sepaham.
Miriam Budiardjo: partai politik adalah suatu kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama dengan tujuan memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik (biasanya), dengan cara konstitusional guna melaksanakan kebijakan-kebijakan mereka.

Ideologi politik
Dalam ilmu sosial, Ideologi politik adalah sebuah himpunan ide dan prinsip yang menjelaskan bagaimana seharusnya masyarakat bekerja, dan menawarkan ringkasan order masyarakat tertentu. Ideologi politik biasanya mengenai dirinya dengan bagaimana mengatur kekuasaan dan bagaimana seharusnya dilaksanakan.
Teori komunis Karl Marx, Friedrich Engels dan pengikut mereka, sering dikenal dengan marxisme, dianggap sebagai ideologi politik paling berpengaruh dan dijelaskan lengkap pada abad 20.
Contoh ideologi lainnya termasuk: anarkisme, kapitalisme, komunisme, komunitarianisme, konservatisme, neoliberalisme, demokrasi kristen, fasisme, monarkisme, nasionalisme, nazisme, liberalisme, libertarianisme, sosialisme, dan demokrat sosial.
Ideologi adalah seperangkat tujuan dan ide-ide yang mengarahkan pada satu tujuan, harapan, dan tindakan. Jadi, ideologi politik dapat diartikan sebagai seperangkat tujuan dan ide yang menjelaskan bagaimana suatu rakyat bekerja, dan bagaimana cara mengatur kekuasaan.

Liberalisme
Kebebasan telah muncul sejak adanya manusia di dunia, karena pada hakikatnya manusia selalu mencari kebebasan bagi dirinya sendiri. Bentuk kebebasan dalam politik pada zaman dahulu adalah penerapan demokrasi di Athena dan Roma. Tetapi, kemunculan liberalisme sebagai sebuah paham pada abad akhir abad 17.
Liberalisme berasal dari kata liberalis yang berarti bebas. Dalam liberalisme, kebebasan individu, pembatasan kekuasaan raja (pemerintah), dan persaingan pemilik modal (kapital). Karena itu, liberalisme dan kapitalisme terkadang dilihat sebagai sebuah ideologi yang sama.
Liberalisme muncul pada abad ke akhir abad 17, berhubungan dengan runtuhnya feodalisme di Eropa dan dimulainya zaman Renaissance, lalu diikuti dengan gerakan politik masa Revolusi Prancis. Liberalisme pada zaman ini terkait dengan Adam Smith, dikenali sebagai liberalisme klasik. Pada masa ini, kerajaan (pemerintahan) bersifat lepas tangan, sesuai dengan konsep Laissez-Faire. Konsep ini menekankan bahwa kerajaan harus memberi kebebasan berpikir kepada rakyat, tidak menghalang pemilikan harta indidvidu atau kumpulan, kuasa kerajaan yang terbatas dan kebebasan rakyat.
Seruan kebebasan ini dikumandangkan setelah sebelumnya pada abad 16 dan awal abad 17, Reformasi Gereja dan kemajuan ilmu pengetahuan menjadikan masyarakat yang tertekan dengan kekuasaan gereja ingin membebaskan diri dari berbagai ikatan, baik agama, sosial, dan pemerintahan. Menurut Adam Smith, liberal berarti bebas dari batasan (free from restraint), karena liberalisme menawarkan konsep hidup bebas dari pengawasan gereja dan raja.
Di Inggris, setelah beberapa kali berlangsung perang Napoleon, liberalisme kembali berpengaruh dengan bangkitnya Benthamites dan Mazhab Manchester. Keberhasilan terbesar liberalisme terjadi di Amerika, hingga menjadi dominan sejak tahun 1776 sampai sekarang. Dengan liberalisme, Amerika sekarang menjadi sebuah negara yang besar dan dianggap polisi dunia. Di sana kebebasan dijunjung tinggi karena hak-hak tiap warganya dijamin oleh pemerintah. Sehingga jangan heran kalau tingkat kompetisi di sana sangat tinggi.

Kapitalisme
Kapitalisme (capitalism) berasal dari kata kapital (capital), yang berarti modal. Modal disini maksudnya adalah alat produksi, seperti tanah dan uang. Jadi, arti kapitalisme adalah ideologi dimana kekuasaan ada di tangan kapital atau pemilik modal, sistem ekonomi bebas tanpa batas yang didasarkan pada keuntungan, di mana masyarakat bersaing dalam batasan-batasan ini.
Menurut cara pandang kapitalisme, setiap individu bukanlah bagian dari masyarakat, tetapi merupakan suatu pihak yang harus berjuang untuk kepentingan sendiri. Dalam perjuangan ini, faktor penentunya adalah produksi. Produsen unggul akan tetap bertahan, dan produsen lemah akan tersingkir.

Kapitalisme berawal pada zaman feodal di Mesir, Babilonia, dan Kekaisaran Roma. Ahli ilmu sosial menyebut kapitalisme pada zaman ini sebagai commercial capitalism (kapitalisme komersial). Kapitalisme komersial berkembang ketika pada zaman itu perdagangan lintas suku dan kekaisaran sudah berkembang dan membutuhkan sistem hukum ekonomi untuk menjamin keadilan perdagangan ekonomi yang dilakukan oleh para pedagang, tuan tanah, kaum rohaniwan.
Kapitalisme berlanjut menjadi sebuah hukum dan kode etik bagi kaum pedagang. Karena terjadi perkembangan kompetisi dalam sistem pasar, keuangan, dan lain-lain, maka diperlukan hukum dan etika yang relatif mapan. Para pedagang membuka wacana baru tentang pasar. Setiap membicarakan pasar, mereka membicarakan tentang komoditas, dan nilai lebih yang akan menjadi keuntungan bagi pedagang.
Pandangan kaum pedagang dan perkembangan pasar menyebabkan berubahnya sistem ekonomi feodal yang dimonopoli tuan tanah, bangsawan, dan rohaniwan. Ekonomi mulai menjadi bagian dari perjuangan kelas menengah, dan mulai berpengaruh. Periode ini disebut dengan kapitalisme industri. Ada tiga tokoh yang berpengaruh besar pada periode ini, yaitu Thomas Hobbes, John Locke, dan Adam Smith.
Thomas Hobbes menyatakan bahwa setiap orang secara alamiah akan mencari pemenuhan kebutuhan bagi dirinya sendiri. John Locke berpendapat bahwa manusia itu mempunyai hak milik personalnya. Adam Smith menganjurkan pasar bebas dengan aturannya sendiri, dengan kata lain, tidak ada campur tangan pemerintah di dalam pasar. Teori-teori dari para tokoh tersebut semakin berkembang dengan adanya Revolusi Industri.
Pada perkembangannya, kapitalisme memasuki periode kapitalisme lanjut, yaitu lanjutan dari kapitalisme industri. Pada periode ini, kapitalisme tidak hanya mengakumulasikan modal, tapi juga investasi. Selanjutnya, kapitalis menyadari bahwa pertumbuhan ekonomi tidak hanya berdasarkan pada faktor produksi, tetapi juga faktor jasa dan kestabilan sistem masyarakat. Kapitalisme berkembang tidak hanya untuk terus mendapatkan keuntungan, tetapi juga menjadi lahan pendapatan yang cukup bagi para konsumennya. Tetapi karena pada prakteknya kapitalisme lebih banyak merugikan kaum kelas bawah, muncullah sosialisme yang dipelopori oleh Karl Marx.

Sosialisme
Sosialisme adalah paham yang bertujuan mengubah bentuk masyarakat dengan menjadikan perangkat produksi menjadi milik bersama, dan pembagian hasil secara merata disamping pembagian lahan kerja dan bahan konsumsi secara menyeluruh. Dalam sosialisme setiap individu harus berusaha untuk mendapatkan layanan yang layak untuk kebahagiaan bersama, karena pada hakikatnya, manusia hidup bukan hanya untuk bebas, tapi juga saling menolong. Sosialisme yang kita kenal saat ini Sosialisme sebenarnya telah lahir sebelum dicetuskan oleh Karl Marx. Orang yang pertama kali menyuarakan ide sosialisme adalah Francois Noel Babeuf, pada abad 18. Kemudian muncul tokoh lain seperti Robert Owen di Inggris, Saint Simon dan Fourier di Perancis. Mereka mencoba memperbaiki keadaan masyarakat karena terdorong oleh rasa perikemanusiaan tetapi tidak dilandasi dengan konsep yang jelas dan dianggap hanya angan-angan belaka, karena itu mereka disebut kaum sosialis utopis.
Karl Marx juga mengecam keadaan masyarakat di sekelilingnya, tapi ia menggunakan hukum ilmiah untuk mengamati perkembangan masyarakat, bukan sekedar harapan dan tuntutan seperti yang dilakukan oleh kaum sosialis utopis. Marx menamakan idenya sebagai sosialisme ilmiah. Setelah itu, pada abad 19, sosialisme ilmiah marx diadopsi oleh Lenin, hingga tercipta komunisme. Komunisme lebih radikal daripada sosialisme, karena dalam komunisme diajarkan untuk memberontak dan merebut kekuasaan dengan Partai Komunis sebagai pemimpinya. Inilah yang lebih dikenal sebagai sosialisme sampai saat ini.
Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa setiap ideologi politik mempunyai dampak besar bagi kehidupan manusia. Dalam sistem liberalisme dan kapitalisme manusia hidup berkompetisi dalam kebebasan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dan negara tidak boleh mencampuri hidup pribadi warga negaranya, namun di sisi lain, rakyat kelas bawah seringkali menjadi pihak yang dirugikan. Sedangkan sosialisme lebih mementingkan kesejahteraan yang merata bagi rakyatnya, dengan mengorbankan hak milik pribadi warga negaranya.

Demikian Info yang bisa mimin share untuk anda-anda yang mungkin bisa dijadikan sebagai referensi didalam study tugas maupun skripsinya, dan bila ada  kekeliruan didalam di isi artikel  ini??" mohon untuk memalumi


Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Partai_politik_di_Indonesia

Proses masuknya islam di Indonesia

Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia

Saat islam untuk pertama kalinya datang ke Indonesia, pada waktu itu berbagai kepercayaan dan agama seperti Budha, Hindu, dinamisme dan anisme sudah banyak dianut oleh bangsa Indonesia. Bahkan disebagai besar wilayah Indonesia sudah berdiri kerajaan-kerajaan yang menganut agama Budha dan Hindu. Contohnya, kerajaan Sriwijaya di Sumatera, kerajaan Kutai di Kalimantan Timur, Kerajaan Taruma Negara di Jawa Barat dan masih banyak kerajaan yang lainnya. Akan tetapi, Islam datang ke wilayah-wilayah itu bisa diterima dengan baik, sebab Islam datang dengan cara yang baik pula, mereka pembawa ajaran Islam datang dengan prinsipi-prinsip persamaan antar manusia, perdamaian, ketentraman, serta menghilangkan kasta dan perbudakan yang sebelumnya sering terjadi di wilayah itu. Sehingga, tidak ada paksaan dari masyarakat di sana saat diajak untuk mengucapkan dua kalimah syahadat, mereka melakukannya dengan senang hati.
Kalau bicara tentang kapan islam mulai datang dan masuk ke Indonesia, menurut para ahli sejarah, islam masuk k Indonesia pada abad ke tujuh masehi atau abad pertama hijriyah. Namun dari sumber lain, ada yang menyebutkan bahwa Islam sudah mulai masuk ke Indonesia saat para pedagang dari Arab mulai singgah dan memasuki wilatyah Indonesa. Waktu itu saat masih pemerintahan sahabat nabi, Khulafaur Rasyidin.
Berbeda dengan agama lain yang datang ke Indonesia dengan cara penindasan, peperangan dan pemaksaan. Islam masuk ke Indonesia dengan cara perdamaian, para pembawa ajaran agama Islam pada waktu itu dengan sabar dan gigih menjelaskan tentang ajaran Islam pada penduduk setempat. Mereka pun tidak memaksa penduduk setempat untuk memeluk agama Islam. Karena, dalam ajaran islam itu tidak ada paksaan, Para ulama berpegang teguh pada prinsip salah satu ayat Al-Quran pada surat Al-Baqarah ayat 256.


Adapaun cara dan proses masuknya islam di Indonesia melalui beberapa cara, antara lain sebagai berikut.
1. Perdagangan
Islam masuk ke Indonesia salah satunya lewat dengan cara perdagangan. Hal ini bisa terjadi, karena orang-orang Melayu yang ada di Indonesia pada waktu itu berhubungan dengan orang arab dalam hal perdagangan. Mereka sudah sangat dekat antara satu sama lain. Jadi, saat pedagang arab mulai menyebarkan pemahaman agama Islam, para orang melayu pun mudah untuk menerimanya. Lambat tapi pasti, orang Melayu mulai banyak masuk ajaran Islam. Pengaruh Islam semakin kuat pada waktu itu setelah berdirinya kerajaan Islam Malaka dan kerajaan Samudra Pasai di Aceh. Maka makin ramailah para pedangang Arab serta ulama yang datang ke Indonesia. Disamping mereka berdagang untuk mencari keuntungan duniawi, mereka juga sambil berdakwah untuk menambah amal mereka. Berbisnis sambil berdakwah, dunia dapat akhirat juga dapat.
2. Kultural Maksud dengan kultural ini, penyebaran pemahaman Islam di Indonesia menggunakan media kebudayaan. Contohnya yang dilakukan oleh para wali songo di pulau Jawa. Sunan Kali Jaga pada waktu itu berdakwah dengan mengembangkan kesenian wayang kulit, dia mengisi pementasan wayang yang biasanya isinya itu bertema ajaran Hindu, dia ganti dengan ajaran Islam. Kemudian ada juga Sunan Muria berdakwah dengan mengembangkan Gamelannya. Sedangkan Sunan Giri berdakwah dengan cara membuat banyak sekali mainan anak-anak seperti cublak Suweng, Jalungan, Jamuran dan lain sebagainya. Para Sunan ini cerdik sekali, mereka membawa pemahaman ajaran Islam dengan menggunakan bahasa yang sering digunakan oleh kaumnya. Kebetulan pada waktu itu masyarakat Indonesia khususnya Jawa, mereka sangat menyukai kesenian-kesenian itu.
3. Pendidikan Salah satu cara efketif memasukan pemahaman ajaran Islam pada waktu itu dengan melalui pendidikan, dan pesantren adalah lembaga pendidikan yang paling strategis untuk melakukannya. Kebanyakan para da’i dan mubalig dalam menyebarkan Islam ke seluruh penjuru Indonesia, mereka it keluaran dari pesantren. Contohnya Datuk Ribandang yang merupakan keluaran dari pesantrn milik Sunan Giri, dia adalah seorang yang mengislamkan kerajaan Gowa Tolla di Kalimantan timur. Selain Datuk Ribandang, banyak santri-santri Sunan Giri yang menyebar ke pulau-pulau yang ada di Indonesia seperti Kangan, Haruku, Madura, Bawean hingga Nusa Tenggara. Sampai saat ini, pesantren masih menjadi strategi yang efektif untuk menyebarkan ajaran Islam ke seluruh indonesia.
4. Kekuasaan Politik Penyebaran Islam di Indonesia juga tidak terlepas dari dukungan para Sultan. Contohnya di pulau Jawa, Kesultanan Demak merupakan pusat dakwah dan menjadi pelindung penyebaran agama Islam. Ada juga di pulau Sulawesi yaitu Raja Gowa-Tolla yang menjadi pelindung bagi para da’i menyebarkan ajaran Islam di sana. Para Sultan dan Raja saling berkomunikasi, tolong menolong dalam melindungi perkembangan dakwah Islam di Indonesia. Kekompakkan para sultan ini juga menjadi cikal bakal lahirnya negara Indonesia.
1. Perkembangan Islam di Sumatera Perkembangan Islam di wilayah Indonesia di awali dengan dimasukinya pemahaman ajaran islam daerah Pasai di Aceh Utara dan pantai barat Sumatera, di kedua wilayah tersebut masing-masing berdiri Kerajaan Islam pertama di Indonesia, yaitu Kerajaan Islam Perak dan Samudera Pasai.
2. Perkembangan Islam di Jawa Menurut Prof. Dr. Buya Hamka dalam bukunya yaitu Sejarah Umat Islam, cikal kedatangan Islam ke pulau Jawa sebenarnya sudah dimulai pada tahun ke tujuh masehi atau abad pertama Hijriyah yaitu pada tahun 674 M – 675 M. Salah satu sahabat nabi, Muawiyah bin Abi Sufyan yang pernah singgah di Kerajaan Kalingga di Jawa. Waktu itu dia menyamar sebagai pedagang. Mungkin pada waktu itu Muawiyah baru penjajakan saja, namun proses dakwahnya tetap berlangsung dan diteruskan oleh para da’i yang berasal dari Kerajaan Pasai dan Malaka. Karena pada waktu itu jalur perhungan antara Pasai dengan Jawa begitu pesat.
3. Perkembangan Islam di Kalimantan Borneo adalah sebutan nama lain Kalimantan. Pada waktu itu Islam masuk ke sana melalui tiga jalur. Jalur yang pertama adalah melalui Kerajaan Islam Pasai dan Perlak. Jalur kedua Islam disebarkan oleh para da’i dari tanah jawa. Mereka melakukan ekspedisi ke pulau Kalimantan sejak Kerajaan Demak berdiri. Pada waktu itu, Kerajaan Demak mengirimkan banyak sekali da’i ke luar pulau Jawa, salah satunya ke pulau Kalimantan. Jalur ketiga melalu kedatangan para da’i yang berasal dari tanah Sulawesi. Salah satu da’i yang terkenal pada waktu itu adalah Datuk Ri Bandang dan Tuan Tunggang Parangan.
4. Perkembangan Islam di Maluku Kepulauan Maluku terkenal sebagai penghasil rempah-rempah. Tak ayal hal ini menjadi daya tarik sendiri para pedagang asing, salah satunya pedagang mulim dari Jawa, Malaka, Sumatera dan Manca Negara. Dengan kedatangan para pedagang muslim ini, menyebabkan perkembangan Islam di Kepulauan Maluku ini menyebar dengan cepat. tepatnya sekitar pertengahan abad ke 15 atau tahun 1440 Islam mulai masuk ke Maluku. Pada tahun 1460 M, raja Ternate yaitu Vongi Tidore masuk Islam. Namun menurut sejarawan Belanda yaitu h.J De Graaft, raja Ternate yang benar-benar muslim adalah Zaenal Abidin. Setelah raja Ternate masuk Islam, hal ini semakin mempercepat perkembangan Islam di Maluku dan mempengaruhi kerajaan-kerajaan lain di Maluku yang mulai menerima paham ajaran Islam. Namun dari sekian kerajaan Islam yang ada di Maluku, yang paling terkenal adalah Kerajaan Ternate dan Tidor.Setelah Islam masuk dan berkembang cepat di Maluku, Islam juga mulai masuk ke Irian. Para raja-raja Islam dari Maluku, da’i dan pedagang yang menyiarkan ajaran Islam ke Irian. Wilayah-wilayah di Irian Jaya yang dimasuki Islam yaitu: Jalawati, Musi, Pulau Gebi dan Pulau Waigio.

Berikut Teori Masuknya Islam ke Indonesia
1. Teori Mekah
Dalam teori ini, dikatakan bahwa proses masuknya Islam ke Indonesia adalah langsung dari Arab atau Mekah yang berlangsung pada abad pertama tahun hijriyah atau ke 7 M. Haji Abdul Karim Amrullah (Hamka) adalah tokoh yang memperknalkan teori ini. Beliau merupakan ulama sekaligus sastrawan Indonesia. Beliau melontarkan pendapatnya ini pada tahun 1958 ketika menyampaikan orasi di Perguruan Tinggi Islam Negeri (PTIN) di Yogyakarta. Beliau menolak seluruh pendapat yang menyatakan bahwa Islam mulai masuk ke Indonesia secara tidak langsung melalui Arab. Beliau bercerita bahan argumentasinya yang dijadikan bahan rujukannnya berasal dari sumber Arab dan sumber lokal Indonesia. Menurutnya, motivasi awal kedatangan bangsa Arab dilandasi oleh motivasi semangat menyebarkan agama Islam, bukan dilandasi faktor ekonomi. Menurut pandangannya pula, jalur perdagangan antara Arab dengan Indonesia suda ada dan brlangsung jauh sebelum tarik masehi. Dalam hal ini, teori HAMKA merupakan penolakan terhadap Teori Gujarat yang dia anggap banyak kelemahannya. Dia malah curiga terhadap penulis teori Gujarat yang berasal dari barat, mereka cenderung memojokkan Islam di Indonesia. HAMKA berpendapat, penulis barat melakukan upaya yang sangat sistematik untuk menghilangkan dan meniadakan keyakinan negeri-negeri Melayu tentang hubungan rohani yang akur dan erat antara mereka dengan bangsa Arab. Dalam pandangannya juga, HAMKA berpendapat sebenarnya orang-orang Islam di Indonesia memeluk islam berkat orang Arab, bukan hanya lewat perdagangan saja. Pandangan dan pendapat HAMKA ini hampir sama dengan Teori Sufi yang dikeluarkan oleh A.H Johns yang menyatakan bahwa para pengembara lah (musafir) yang pertama kali melakukan penyebaran ajaran Islam di Indonesia. Biasanya kaum sufi mengembara dari satu tempat ke tempat lainnya untuk mendirikan perguruan tarekat.
2. Teori Gujarat Teori Gujarat berpendapat bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia terjadi pada abad ke 13 M atau abad ke 7 H dan berasal dari Gujarat. Tokoh yang memperkenalkan teori ini kebanyakan sarjana yang berasal dari belanda. Seorang Sarjana belanda yang pertama megeluarkan teori ini bernama J. Pijnapel dari Universitas Leiden. Dalam pandangannya, bangsa Arab yang bermazhab Syafie sudah tinggal di Gijarat dan Malabar sejak awal tahun Hijriyah. Akan tetapi, yang menyebarkan langsung Islam ke Indonesia untuk pertama kalinya itu bukanlah bangsa Arab, melainkan para pedangang Gujarat yang sudah memeluk Islam terlebih dahulu. Para pedagang islam itu berdagang ke arah timur, salah satunya Indonesia. Dalam perkembangannya, teori Gujarat ini diyakini dan disebarkan oleh seorang tokoh terkemuka Belanda, yaitu Snouck Hurgronje. Dalam pendapatnya, Islam lebih dahulu menyebar dan berkembang di kota-kota India. Selanjutnya, orang-orang Gujarat yang lebih dahulu membuka hubungan perdagangan dengan orang Indonesia dibanding pedagang Arab. Kemudian teori Gujarat juga lebih dikembangkan oleh J.P. Moquetta pada tahun 1912. Dia memberikan alasan dengan batu nisan Sultan Malik Al-Saleh yang meninggal pada tanggal 17 Dzulhijjah 831 H atau sekitar tahun 1297 M di Pasai, Aceh. Menurut dia, makam Maualan Malik Ibrahim yang meninggal pada tahun 1419 di Gresik dan batu nisam di pasai, semuanya mempunyai bentuk yang sama dengan nisan yang ada di Kambay, Gujarat. Akhirnya Moquetta berpendapat bahwa batu nisan itu adalah hasil impor dari Gujarat, atau setidaknya dibuat oleh asli orang gujarat yang berada di Indonesia, atau juga orang Indonesia yang sudah belajar kaligrafi khas Gujarat. Argumentasi lainnya yaitu kesamaan mahzab Syafie yang dipercayai oleh orang muslim di Indonesia dan Gujarat.
3. Teori Persia Dalam teori ini berpendapat bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia berasal dari persia (Sekatang Iran). Seorang sejarawan asal Banten yang bernama Hosein Djajadiningrat adalah pencetus teori ini. Dalam paparannya, dia lebih menitikberatkan analisisnya pada kesamaan tradisi dan budaya yang berkembang antara masyarakat Indonesia dan Persia. Budaya dan tradisi itu diantaranya tradisi merayakan tanggal 10 Muharram atau sering disebut hari Asyuro. Hari ini merupakan hari suci kaum syiah yang mayoritas berada di iran. Tradisi ini juga berkembang di daerah Pariaman, Sumatera Barat. Selanjutnya tradisi lainnya adalah ajaran mistik yang mempunyai banyak kesamaan. Kesamaan lainnya adalah umat Islam di Indonesia banyak yang menganut mazhab Syafie, sama seperti kebanyakan muslim yang ada di Iran. Namun, teori ini oleh banyak orang masih dianggap lemah karena kurang bisa meyakinkan.
4. Teori Cina Dalam teori ini berpendapat bahwa proses kedatangan Islam untuk pertama kalinya ke Indonesia (Khususnya Jawa) itu berasal dari perantau Cina. Melalui perdagangan, orang cina sudah berhubungan dengan penduduk Indonesia jauh sebelum Islam dikenal di Indonesia. ketika masa Hindu – Budha, orang-orang cina ini sudah membaur dengan masyarakat Indonesia. Dalam bukunya Arus Cina-Islam Sumanto Al-Qurtuby mengatakan, menurut catatan masa Dinasti Tang pada tahun 618-960 M di daerah Quanzhou, Zhang-zhao, Kanton dan pesisir cina bagian selatan, di sana sudah terdapat sejumlah pemukimaan orang-orang Islam. Bila dilihat dari beberapa catatan sumber dari dalam Indonesia maupun luar Indonesia, memang teori Cina ini bisa diterima. Dalam beberapa sumber lokal ditulis bahwa raja pertama Islam di jawa, yaitu Raden Patah dari Dmak, adalah seorang keturunan Cina. disebutkan Ibu sang raja berasal dari daerah Campa, yakni Cina bagian selatan (Kini Vietnam). Hal ini diperkuat oleh Hkayat Hasannudin dan Sejarah Banten, dimana nama dan gelar raja-raja demak itu ditulis dengan memakai istilah Cina, seperti “Jin bun”, “Cek Ko po“, “Cu-cu’‘, “Cun Ch”, serta “Cek Ban Cun”. Bukti-bukti lainnya bisa dilihat dari masjid-masjid tua yang mengandung nilai arsitektur Tiongkok yang dibangun oleh bangsa Cina di berbagai wilayah di pulau Jawa.

Written Back : Lionteen-My Notes
Sumber : http://www.qolbunhadi.com/inilah-sejarah-teori-dan-perkembangan-islam-di-indonesia

Kerajaan kerajaan islam di indonesia

Agama Islam merupakan agama terbesar di dunia. Agama ini pada awalnya dibawa dan disebarluaskan oleh Nabi Muhammad SAW. Dari kota Mekah Arab Saudi, agama ini mulai berkembang untuk pertama kalinya. Setelah beberapa waktu hingga Islam tersebar ke seluruh dunia hingga kini, bisa dibilang Indonesia adalah satu dari sekian negara yang penduduknya beragama Islam, bahkan Indonesia merupakan penduduk dengan pemeluk agama Islam terbesar di dunia. Awal mula masuk agama Islam ke Indonesia adalah dengan kegiatan perdagangan dan pelayaran yang dilakukan oleh bangsa Arab pada waktu itu. Saat awal perkembangan Islam di Indonesia, para pedangang itu mengajarkan ajaran Islam kepada masyarakat dengan tidak memaksa, sopan santun dan ramah. Hal ini membuat ajaran Islam cepat menyebar dikalangan masyarakat setempat, sehingga ajaran Islam masuk di lingkungan kerajaan-kerajaan pada waktu itu. Semua kerajaan pada waktu itu akhirnya berubah menjadi kerajaan-kerajaan Islam.

Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia

Saat kerajaan-kerajaan Islam mulai terbentuk, ajaran Islam pun semakin cepat penyebarannya di Indonesia. Adapun kerajaan-kerajaan Islam yang terbentuk pada waktu itu, antara lain sebagai berikut.

1. Kerajaan Islam Samudra Pasai
Kerajaan Islam Samudra Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia. Kerajaan ini berdiri pada abad ke 13 dan didirikan oleh Sultan Malik al Saleh yang sekaligus menjadi raja pertama kerajaan ini. Letak geografis kerajaan ini berada di Aceh utara tepatnya di kabupaten Lokseumawe. Pada tahun 1927 Sultan Makik al Saleh meninggal, kemudian untuk meneruskan pemerintahan yang sudah ada ditunjuklah putranya yang bernama Sultan Mahmud untuk menggantikan posisi Ayahnya sebagai raja. Selang 29 tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1326 Sultah Mahmud juga meninggal. kemudian untuk meneruskan pemerintahan Kerajaan Islam Samudera Pasai ditunjuklah Sultan Ahmad untuk menggantikan posisi beliau. Pada masa pemerintahan Sultan Ahmad, kerajaan Islam Samuderai Pasai mendapat kunjungan dari utusan Sultan Delhi, yaitu Ibnu Batuta. Beliau memberitahukan bahwa Samudra Pasai adalah bandar utama pelabuhan yang sangat penting. Sebab, di pelabuhan ini menjadi tempat segala aktifitas bongkar muat seluruh barang dagangan yang dibawa oleh para pedagang baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Sehingga, hal ini tentu harus dimanfatkan oleh Samudra pasai untuk mendongkrak perekonomian pemerintahannya.

2.Kerajaan Islam Demak
Kerajaan Islam Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Kerajaan ini berdiri pada abad ke 15 dan didirikan oleh seseorang yang bernama Raden Patah. Beliau sebenarnya merupakan salah seorang Bupati di kerajaan Majapahit yang berada di Demak waktu itu dan sudah memeluk Islam. Pada waktu itu Kerajaan Majapahit sedang dalam kondisi terpuruk, hal ini mendorong seorang Raden Patah untuk mendirikan kerajaan Islam Demak. Akhirnya Raden Patah bisa mendirikan kerajaan Islam ini, dengan hal ini berarti membuat dia telah melepaskan diri dan terbebas dari belenggu kekuasaan Majapahit. Selain itu, hadirnya kerajaan Demak ini mendapatkan dukungan dari daerah di sekitar Jawa Timur yang sudah terlebih dahulu menganut agama Islam, seperti Gesik, Jepara dan Tuban. Hanya dalam waktu singkat, kerajaan Demak sudah berkembang menjadi sebuah kerajaan besar yang banyak disegani. Selain itu, kerajaan Demak juga menjadi pusat penyebaran agama Islam di Jawa. Apalagi sesudah Malaka jatuh berada di kekuasaan Portugis pada tahun 1511, maka peranan dan kedudukan Demak sangatlah penting dalam perkembangan agama Islam di Jawa. Sultan Demak merasa tidak senang terhadap kedatangan penjajah Portugis pada waktu itu di Malaka, sebab hal ini juga merupakan ancaman terhadap kerajaan Demak secara tidak langsung. Pada tahun 1513 kerajaan Demak mulai melancarkan peperangan terhadap kaum penjajah portugis, dengan diawali mengirimkan armada dibawah pimpinan Pati Unus. Namun ternyata langkah pertamanya itu gagal, sebab Portugis memiliki armada yang jauh lebih kuat serta memiliki persenjataan yang lebih lengkap. Walaupun usaha pertama mengusir penajajah Portugis di Malaka mengalami kegagalan, akan tetapi peristiwa ini patut dibanggakan sebab mereka dengan gagah berani menghadapi para Penjajah walaupun dengan senjata seadanya. Pati Unus pada waktu itu juga diberi gelar Pangeran Sabrang Lor yang mempunyai arti yaitu pangeran yang menyebrangi laut ke utara. Penghargaan itu ia dapat sebab keberaniannya sebagai panglima yang memimpin penyerangan ke Malaka. Raden Patah meninggal Pada tahun 1518. Kemudian dia digantikan oleh putranya yang bernama Pati Unus. Namun pemerintahan kerajaan Demak di bawah Pati Unus hanya berlangsung selama 3 tahun, sebab sesudah itu beliau meninggal. Setelah meninggalnya Pati Unus, Kerajaan Demak dipimpin oleh adik Pati Unus yang bernama Sultan Trenggono. Sultan Trenggono dikenal sebagai seorang raja yang arif, bijaksana dan tegas. Sebab akhlaknya yang disenangi semua orang serta mempunyai jiwa kepimpinan yang bagus, pemerintahan Demak pada waktu itu mengalami puncak kejayaan. Kekuasaan kerajaan Demak menyebar ke hampir semua daerah Jawa Timur bahkan sampai ke Jawa Barat. Kerajaan Demak di bawah pemerintahan Sultan Trenggono tetap antipati dan memusuhi kepada penjajah Portugis. Apalagi saat itu Portugis terus meluaskan jajahannya sampai ke seluruh wilayah Indonesia. Pada tahun 1522 Portugis tiba di Sunda Kelapa yang merupakan pelabuhan utama kerajaan Pajajaran. Ketika itu Portugis menjalin kerja sama dengan Raja Pajajaran dengan membuat sebuah perjanjian dimana didalamnya kedua belah pihak akan bekerja sama dan menyerang kerajaan Islam Demak. Pada waktu itu Portugis berencana membangun sebuah benteng di Sunda Kelapa.
Pada tahun 1527 Kerajaan Islam Demak di bawah pimpinan Fatahillah mengirimkam tentara untuk memerangi dan menghancurkan Portugis yang menguasai Sunda kelapa. Akhirnya setelah terjadi pertarungan hebat, Fatahillah bersama pasukannya berhasil mengusir penjajh dari Sunda kelapa. Selanjutnya, Fatahillah mngganti nama Sunda kelapa menjadi Jayakarta yang berarti Kemenangan. Seiring berjalannya waktu, Jayakarta berubah mnenjadi Jakarta yang merupakan Ibukota Indonesia. Selain berhasil menaklukkan Sunda Kelapa, kerajaan Demak juga berhasil menguasi seluruh Jawa timur pada waktu itu. Penaklukkan Jawa timur ini dipimpin langsung oleh Sultan Trenggono, akan tetapi pada tahun 1546 dalam peperangan di Pasuruan, Sultan Trenggono meninggal.
Setelah meninggalnya Sultan Trenggono, terjadi konflik di keluarga kerajaan sendiri, konflik itu terjadi tentang siapa yang berhak meneruskan kekuasaan dan menjadi raja. Kerajaan Islam Demak berakhir seteah Pangeran Adiwijoyo atau lebih dikenal dengan Joko Tingkir berhasil mengalahkan Arya Penangsang yang suka bertindak sesuka hati dia, sehingga banyak orang yang menentang tindakannya itu. Akhirnya pangeran Adiwijoyo memindahkan keraton Demak ke pajang. Dengan perpindahan ini pula berakhirlah riwayat kerajaan Demak pada tahun 1568.

3. Kerajaan Islam Pajang
Kerajaan Islam Pajang berdiri pada tahun 1586, pendirinya adalah Sultan Adiwijoyo atau yang sering dikenal Joko Tingkir. Dia berhasil mengalahkan Raja Demak pada waktu itu yaitu Arya Penangsang. Setelah berhasil mengalahkan Arya Penangsang, kemudia dia memindahkan pusat kerajaan dari Demak Menuju Pajang. Jadi, kerajaan Islam Pajang sebenanrya erat sekali kaitannya dengan Kerajaan Demak. Seorang Joko Tingkir atau Sultan Adiwijoyo merupakan seorang yang suka menghargai pengikut atau pendukung yang turut bertempur bersamanya ketika melawan Arya Penangsang. Mereka yang sudah berjasa dan melakukan banyak pengorbanan oleh Sultan Adiwijoyo diberi penghargaan. Ada dua orang yang dinilai sangat berjasa yaitu Kiai Panjawi yang diberi tanah di daerah pati. Sedangkan Ki Ageng Pemanahan diberi tanah di daerah Mataram. Selain itu mereka juga diangkat menjadi bupati oleh sultan Adiwijoyo di daerahnya masing-masing. Kiai Ageng Pemanahan yang menjadi Bupati Mataram memiliki seorang putra yang bernama Sutowijoyo, dia mempunyai kemampuan di bidang kemiliteran. Sutowijoyo sendiri lebih dikenal dengan sebutan Senapti Ing Alaga (Sang panglimahan Perang). Pada tahun 1575 Kiai Ageng Pemanahan meninggal, setelah itu pemerintahan diteruskan oleh putranya yaitu Sutowijoyo. Dalam perkembangannya, kerajaan Islam di Pajang mengalami pergolakan hebat. Sesudah Sultan Adiwijoyo meninggal pada tahun 1582, maka Arya Pangiri anak dari Sunan Prawoto dari demak mencoba menggulingkan kekuasaan pangeran Benowo yang saat itu menjadi Raja menggantikan ayahnya yaitu Sultan Adiwijoyo. Dalam menghadapi Arya Pangiri, Pangeran Benowo meminta bantuan kepada kepada Sutowijoyo, sehingga percobaan penggulingan kekuasaan yang dilakukan oleh Arya Pangiri tidak berhasil sama sekali. Selanjutnya Pangeran Benowo menyerahkan kekuasaan kerajaan Pajang Sutowijoyo yang tak lain adalah saudara angkatnya karena dia merasa tidak mampu lagi melanjutkan pemerintahan. Akhirnya Sutowijoyo memindahkan pusat pemerintahan Pajang ke mataram. Dengan perpindahan pusat pemerintahan itu, maka berakhirlah kerajaan Pajang.

4. Kerajaan Islam Mataram

Kerajaan Islam Mataram berdiri pada tahun 1586, pendirinya adalah Sutowijoyo yang mempunyai gelar Panembahan Senopati Ing Alaga Sayidin Pantagama. Posisi kerajaan ini berada di Kotagede, sebelah tenggara kota Yogyakarta. Saat memerintah di Kerajaan Mataram, banyak Bupati yang ingin membebaskan diri dari kekuasannya. Salah satu Bupati yang ingin membebaskan diri dari kekuasaannya adalah Bupati Cirebon, Galuh, Madiun, Kediri, Ponorogo, Madiun dan Surabaya. Akan tetapi usaha mereka membebaskan diri tidak berhasil sama sekali karena Sutowijoyo dikenal hebat mempunyai keahlian di bidang kemiliteran. Sutowijoyo akhirnya berhasil mengatasi segala pemberontakan yang ada. Sutowijoyo meninggal pada tahun 19601. Kemudian dia dimakamkan di Kotagede. Walaupun demikian, banyak yang menilai dia berhasil meletakkan pondasi yang kokoh bagi Kerajaan Mataram saat itu. Setelah Sutowijoyo meninggal, Kemudian Kerajaan Mataram dipimpin oleh Mas Jolang yang mempunyai gelar Penembahan Seda ing Krapyak. Di awal pemerintahan terjadi lagi pemberontakan-pemberontakan yang dilakukan oleh Ponorogo dan Demak. Namun Mas Jolang masih bisa menghentikan pemberontakan tersebut. Nampaknya pemberontakan masih berlanjut. Pada tahun 1612 SUrabaya melakukan pemberontakan. Sementara upaya menghentikan pemberontakan terus terjadi dan belum bisa dihentikan. Akhirnya Mas Jolang meninggal. Kemudian dia dimakamkan di Kotagede. Mas Jolang digantikan oleh seseorang yang bernama Adipati Martapura. Namun penggantinya ini tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik karena kondisi fisiknya yang lemah. Kemudian agar pemerintahan tetap berlangsung, Adipati Martapura akhirnya digantikan oleh Mas Rangsang. Penggantian pemimpin ini sangat tepat, karena Mas Rangsang bisa membawa Kerajaan Mataram menuju puncak kejayaan. Saat itu Kerajaan Mataram merupakan kerajaan terhormat dan sangat disegani oleh kerajaan-kerajaan lain yang ada di pulau Jawa maupun luar Jawa. Selain seorang pemimpin yang hebat, Mas Rangsang juga merupakan seorang Sastrawan yang sudah sudah menulis buku berjudul Sastra Gending. Saat itu kesenian wayang berkembang pusat dan merupakan kesenian yang sangat digemari oleh rakyat. Pada tahun 1633, pemerintahan Mas Rangsang menetapkan perhitungan tahun Islam. Oleh karena itu, Mas Rangsang yang merupakan seorang raja lebih dikenal dengan sebutan Sultan Agung.

5. Kerajaan Islam Cirebon

kerajaan Islam Cirebon bediri pada tahun 1522. Kerajaan ini didirikan oleh Fatahillah yang sekaligus menjadi raja pertamanya. Di bawah pemerintahan Fatahillah, Kerajaan Islam Cirebon mencapai puncak kejayaannya. Dia sangat berjasa dalam mengislamkan daerah jawa Barat. Selain itu, Kerajaan Islam Cirebon juga mempunyai hubungan yang baik dengan Kerajaan Islam Mataram. Fatahillah meninggal pada tahun 1570. Kemudian dia digantikan oleh Pangeran Pasarean yang merupakan putranya. Dalam perkembangannya, Kerajaan Islam Cirebon pada tahun 1679 dibagi menjadi dua, yakni Kanoman dan Kasepuhan. Pada masa itu keudukan VOC Belanda di Batavia semakin kuat sehingga ingin meluaskan kekuasaannya sampai ke Cirebon. Mereka kemudian mengatur strategi dengan menerapkan politik adu domba atau yang sering biasa disebut Devide et Impera. Strategi ini bertujuan untuk memecah belah kekuatan Kerajaan Islam Cirebon. Saat itu Kerajaan Islam Cirebon yang sudah terbagi menjadi dua kemudia dipecah lagi menjadi tiga. Yakni, Kanoman, Kasepuhan dan Kacirebonan. Akibat semakin terpecahnya Kerajaan Islam Cirebon ini membuat kekuatannya semakin lemah. Hal ini dimanfaatkan oleh Belanda VOC yang akhirnya melakukan penyerangan sehingga pada abad ke-17, Kerajaan Islam Cirebon berhasil diduduki oleh Belanda VOC.

6. Kerajaan Islam Banten

kerajaan Islam Banten bediri pada tahun 1522. Kerajaan ini didirikan oleh seseorang yang bernama Hasanuddin. Dia menjadi seorang raja setelah mendapat perintah dari ayahnya yaitu Fatahillah. Raja fatahillah ini pada awalnya menguasai daerah Banten, Cirebon dan Sunda Kelapa. Hasanuddin mewarisi sifat ayahnya yang gemar menyebarluaskan ajaran Islam. Saat itu Kerajaan Pakuan Pajajaran masih mempercayai agama Hindu. Di bawah pemerintahan Hasanuddin, Kerajaan Islam Banten makin hari makin besar pengaruhnya. Di sisi lain Kerajaan Pakuan makin lemah kedudukannya. Walaupun demikian, Hasanuddin tidak memanfaatkan keadaan itu untuk menyerang Kerajaan Pakuan Pajajaran. Hasanuddin kemudian meluaskan pengaruhnya sampai ke lampung. Bahkan dia akhirnya menikah dengan Putri Sultan Indrapura. Kemudian oleh mertuanya Hasanuddin diberi hadiah tanah di wilayah Selabar. Kemudian Hasanuddin meninggal dan digantikan oleh putranya yaitu Pangeran Yusuf. Di bawah pemerintahan Pangeran Yusuf, kekuasaan Kerajaan Islam Banten makin menyebar hingga pada tahun 1579 bisa menaklukan Kerajaan Pakuan Pajajaran. Akhirnya pangeran Yusuf meninggal pada tahun 1580 Selanjutnya yang menggantikan Pangeran Yusuf untuk memimpin kerajaan Islam Banten adalah Maulana Muhammad. Pada masa pemerintahan Maulana Muhammad, pada tahun 1596 mencoba meluaskan daerah kekuasaannya dengan mencoba merebut wilayah Palembang yang saat itu merupakan saingan utama Banten dalam hal perdagangan. Ketika itu Palembang dipimpin oleh ki Gede ing Suro yang berasal dari Surabaya. Dalam pertempurannya, Palembang hampir jatuh ke dalam kekuasaan Maulana Muhammad. Namun karena Maulana Muhammad meninggal di tengah pertempuran, akhirnya serangan dihentikan dan pasukan Banten ditarik mundur kembali ke Kerajaan Banten. Sepeninggalnya Maulana Muhammad, timbul persoalan di kalangan Kerajaan tentang siapa yang harus menggantikan Maulana Muhammad. Saat itu yang seharusnya menggantikan adalah putranya yang bernama Abdul Mufakkkir. Namun pada waktu itu dia masih bayi yang berumur 5 bulan. Sehingga untuk mengisi kekosongan pemimpin, maka pemerintahan waktu itu dipimpin oleh seorang Mangkubumi. Dalam perjalanannya, muncul orang hebat yang bernama Pangeran Ranamenggala. Dia mendampingi Abdul Mufakkir yang belum dewasa mengendalikan pemerintahan Kerajaan Islam Banten. Pada tahun 1624 Pangeran Ranamenggala meninggal dunia. Puncak kejayaan Kerajaan Islam Banten terjadi sekitar tahun 1600 Masehi. Ketika itu Banten adalah bandar pelabuhan terbesar yang ada di pulau Jawa. Banyak para pedagang dari dalam maupun luar pulau Jawa yang singgah untuk menjual maupun membeli cengkeh, lada dan pala. Awal kemunduran Kerajaan Islam Banten terjadi saat masa pemerintahan Sultan Abdul Mufakkir. Saat itu Belanda terus melakukan blokade dan pengepungan yang berakibat menyempitnya ruang gerak Kerajaan Islam Banten. Meskpiun begitu, semangat rakyat Banten yang tidak mau ingin dijajah tetap menyala.

7. Kerajaan Islam Ternate dan Tidore

Pada abad ke 13 di Maluku telah berdiri beberapa kerjaan seperti Bacan, Obi, dan yang paling terkenal adalah Kerajaan Islam Ternate dan Tidore. Penyebab Kerajaan Islam Ternate dan Tidore lebih maju adalah karena dua kerajaan ini memiliki hasil rempah-rempah yang begitu melimpah terutama cengkeh. Tak sedikit pedagang yang datang dari berbagai penjuru di Indonesia berlayar ke Ternate. Para pedagang ini membawa barang-barang dagangan seperti beras, pakaian, dan yang lainnya untuk ditukarkan dengan rempah-rempah. Agama Islam mulai berkembang pesat di Ternate pada abad ke 14. Dahulu Ternate bukan merupakan kerajaan Islam, akan tetapi saat dipimpin oleh Sultan Harun kerjaan ini mulai berubah menjadi kerajaan Islam. Selanjutnya orang-orang Portugis mulai berdatangan ke Maluku untuk berdagang. Namun dalam aktifitasnya orang-orang Portugis ini sering membuat onar seperti bertindak sewenang-wenang, mencampuri urusan pemerintahan waktu itu dan sering melakukan monopoli secara paksa. Akibatnya, sering terjadi peperangan antara orang-orang Portugis dengan penduduk asli Maluku. Untuk mengakhiri peperangan ini, pada tahun 1570 akhirnya Sultan Ternate dengan Portugis membuat suatu perjanjian damai. Namun ternyata Portugis menipu Sultan Harun dan melanggar perjanjian itu. Akhirnya Sultan Harun meninggal karena dibunuh oleh orang Portugis. Setelah Sultan Harun meninggal, kemudian dia digantikan oleh putranya yang bernama Sultan Baabullah. Peristiwa meninggal Sultan harun yang disebabkan pengkhianatan bangsa Portugis menimbulkan kemarahan dari Sultan Baabaullah dan rakyat Maluku. Saat itu Sultan Baabullah bersumpah akan membalas kematian ayahnya dengan cara menghabisi bangsa portugis di bumi Maluku. Dengan tekad yang kuat dan semangat yang berapi-api, Sultan Baabullah memimpin pasukannya bertempur memerangi bangsa Portugis. Peperangan ini terjadi selama 4 tahun yakni dari tahun 1570 – 1574. Akhirnya setelah bertempur mati-matian, Sultan Baabullah dan pasukannya berhasil menguasai benteng Portugis. Bangsa Portugis waktu itu yang masih hidup menyerah dan diusir dari bumi Maluku. Sejak saat itu, wilayah Maluku utara khususnya Tenate bersih dan tak ada gangguan lagi dari orang-orang Portugis. Pada masa itu pula Kerajaan Islam Ternate mencapai puncak kejayaannya. Sementara itu Kerajaan Tidore juga mengalami perkembangan yang pesat. Dahulunya Ternate juga bukan merupakan Kerajaan Islam, namun dalam perjalannya akhirnya berubah menjadi Kerajaan Islam Tidore seperti halnya Ternate. Awal mulanya dua kerajaan ini hidup berdampingan dengan damai dan saling menghormati satu sama lain. Namun oleh bangsa Spanyol dan Portugis dua kerajaan ini saling diadu domba sehingga nyaris terjadi peperangan antata keduanya. Tetapi hal ini tidak sampai terjadi, yang ada kedua kerajaan ini bersatu dan saling bekerja sama dalam menghadi bangsa Portugis dan Spanyol.

8. Kerajaan Islam di Makassar

Di Sulawesi Selatan tepatnya pada abad ke 16, sudah berdiri beberapa kerajaan seperti Luwu, Soppeng, Waju dan Bone. Adapun dalam perkembangannya, Kerajaan Tallo dan Gowa mengalami kemajuan yang begitu pesat dibanding dengan kerajaan yang lainnya. Hal ini disebabkan karena posisi kerajaan ini sangat strategis dan sangat menguntungkan yaitu posisinya berada di tengah-tengah lalu lintas perlayaran antara Maluku dan Malaka. Kedua Kerajaan yakbi Tello dan Gowa yang rajanya sudah memeluk agama Islam membuat kesepakatan akan menyatukan kedua kerajaan mereka menjadi satu kerajaan yakni menjadi Kerajaan Islam Makassar. Kerajaan ini mempunyai raja yang bernama Sultan Alauddin. Raja Gowa bernama Daeng Manrabia. Raja Tallo bernama Karaeng Matoaya. Sedangkan yang menjadi Mangkubumi adalah Sultan Abdullah. Selain memimpin pemerintahan pada waktu itu, raja dan mangkubumi Kerajaan Islam Makassar tersebut sangat rajin dalam menyebarkan ajaran Islam. Berkat kegigihannya itu, Makassar menjadi sebuah Kerajaan Islam yang sangat kuat dan disegani. Wilayah kekuasaannya juga bukan hanya meliputi daerah Sulawesi dan pulau-pulau disekitarnya saja, melainkan sampai ke wilayah Nusa Tenggara bagian timur. Di bawah pemerintahan Sultan Hasanuddin yang berkuasa dari tahun 1654-1669, Kerajaan Islam Makassar mencapai puncak kejayaan. Dia merupakan cucu dari pendiri Kerajaan Islam Makassar yakni Sultan Alauddin. Sultan Hasanuddin terkenal sangat berani melawan penjajahan Belanda. Pada waktu itu Belanda dengan VOC-nya meminta kepada Sultan Hasanuddin agar rakyatnya tidak melakukan aktifitas perdagangan di Maluku. Namun saat itu Sultan Hasanuddin dengan tegas menolak permintaan tersebut. Belanda dengan segala upaya ingin menaklukkan Sultan Hasanuddin. Saat itu sedang terjadi perselisihan antara Sultan Hasanuddin dengan Raja Bone, Soppeng dan Aru Palaka. Kondisi ini dimanfaatkan oleh Belanda dengan membuat politik adu domba antara mereka. Dalam strateginya Belanda memihak kepada pihak Aru Palaka dan bekerja sama melawan Sultan Hasanuddin. Selanjutnya terjadilah peperangan hebat yang terjadi pada tahun 1666-1669 yang terjadi antara Sultan Hasanuddin dan Malaka dengan pihak Belanda (VOC) yang bekerja sama dengan Aru Palaka. Saat itu Makassar hampr bisa direbut oleh Belanda. Sultan Hasanuddin terdesak, akhirnya dia bersedia membuat perjanjian damai yang dikenal sebagai perjanjian Bongaya pada tahun 1667. Meskipun perjanjian itu sudah disepakati, akan tetapi Belanda melanggar perjanjian itu. Belanda bertindak sewenang-wenang dan berbuat dzhalim. Hal ini membangkitkan kembali kemarahan Sultan Hasanuddin. Akhirnya Sultan Hasanuddin kembali memerangi Belanda. Dalam pertempuran kali ini Sultan Hasanuddin mendapat serangan hebat dari pasukan Belanda, hingga pada tahun 1669 Sultan Hasanuddin terpaksa menyerah sampai Belanda akhirnya bisa menguasai Makassar. Walaupun begitu rakyat Makassar tetap menyimpan semangat anti penajajahan. Oleh karena itu banyak diantara mereka yang pergi meninggalkan Makassar dan merantau pergi ke Banten, Madura dan yang lainnnya untuk membantu daerah yang masih berperang memerangi Belanda.



Written Back : Lionteen-My Notes

Sumber : http://www.qolbunhadi.com/kerajaan-islam-di-indonesia

Already asked permission from the owner...!!!

Pos Populer

Alternative Search

Inggris French Jerman Spain Italian Dutch

Rusia Portugis Jepang Korea Arab Chinese Simplified
Editorial : Lionteen
 
Support : Privacy Policy | Contact | Costume
Copyright © 2015. Tutorial Dasar Ala Lionteen - All Rights Reserved
Design Lionteen Source GP
Sign in Dasboard